sepakbola

ASTI Gelar Seleksi di Jogja, Latih Anak Muda Indonesia Jadi Pemain Sepakbola Tak Kalah dari Diaspora

Minggu, 12 Mei 2024 | 11:41 WIB
Anak-anak muda berbagai daerah yang ikut seleksi ASTI (foto: Harminanto)



Krjogja.com - YOGYA - 139 pemain muda dari berbagai wilayah tanah air berkumpul di Lapangan Karang Kotagede Yogyakarta, Minggu (12/5/2024). Mereka ikut dalam seleksi beasiswa Akademi Sarana Talenta Indonesia (ASTI) yang ada di beberapa lokasi seperti Kudus, Tegal, Kendal dan teranyar Kulon Progo.

Beberapa pelatih yang cukup berpengalaman membina anak muda seperti Ahmad Taufiq eks pemain PSIS, Persiba dan PSIM, Prasetyo Sugianto eks PSIM dan PSS hingga Herry Tenqi Cahyono turut dalam seleksi tahap ketiga tersebut. Mereka memantau para pemain yang nantinya akan berproses mulai tahun ajaran baru 23 Juni di ASTI.

Arif Budianto, CEO ASTI mengatakan seleksi beasiswa di Jogja merupakan yang ketiga kali setelah sebelumnya diadakan di Semarang. Tercatat 139 pemain muda mulai usia 12 hingga 17 tahun dari berbagai daerah ikut serta.

Baca Juga: Invasi Darat Israel, Lebih dari 100.000 Warga Palestina Melarikan Diri dari Rafah

"ASTI sudah berjalan di Kudus, Kendal dan Tegal. Pada tahun ajaran baru ini mulai juga di Kulon Progo, tepatnya Giripeni. Untuk di Kulon Progo, kami akan terima 50 pemain yakni kelas 1 SMP dan 1 SMA. Nanti ada juga program tanpa mess untuk pemain asli Kulon Progo," ungkapnya di sela seleksi.

ASTI membatasi 25 pemain untuk setiap kelompok usia, agar program latihan berjalan dengan baik. Arif mengaku pihaknya mendapat apresiasi positif dari asosiasi kabupaten Kulon Progo karena selama ini belum banyak akademi serupa yang membina pemain-pemain muda.

Para pemain yang turut serta berasal dari NTB, Sumbawa, Maluku, Papua, Kalimantan hingga Jawa Timur dan DIY. Mereka bisa memilih akan berproses di ASTI yang ada di beberapa lokasi.

Baca Juga: Libur Panjang Akhir Pekan, Penumpang KA Jarak Jauh Naik 2 Kali Lipat

"Kami punya tujuan membina anak-anak ini agar menjadi pemain sepakbola yang baik ke depan. Mereka bisa menimba ilmu, mengasah kemampuan dan harapannya bisa membela Indonesia di masa depan. Mindset kami bukan hanya keuntungan, tapi pada anak-anak yang berproses," lanjutnya.

Arif mengungkap ASTI memiliki program asrama bagi para pemain muda. Mereka menjalani latihan 11 kali dalam satu minggu meliputi program lapangan, gym dan renang.

"Kami ingin memberikan tambahan selain program standar dari PSSI. Harapannya ketika mereka berproses di ASTI, ada nilai plus sebagai pemain. Semua pelatih juga berlisensi sehingga punya dasar dalam melatih," tandasnya.

Para pemain muda ini akan menjalani rutinitas layaknya atlet, hidup secara disiplin di asrama. Pagi hari mereka berlatih, lalu bersekolah pada siang hari dan kembali latihan di sore hari.

"Semoga akan muncul pemain-pemain baik dari ASTI ke depan. Bisa masuk ke tim liga maupun timnas Indonesia," pungkas Arif. (Fxh)

Tags

Terkini