Krjogja.com – Air mata itu mengucur deras. Peluhnya bercampur dengan keringat yang membasahi rumput lapangan. Perpisahan adalah kepastian. Tak ada yang selamanya menghuni Tottenham Hotspur Stadium. Legenda itu mesti angkat kaki.
Nama Son Heung Min tentu tak ganjil di telinga fans Liga Inggris. Suporter setia The Lilywhites apalagi. Mereka jelas akrab dengan nama ini. Son, pemuda Korea Selatan yang tiba di London sejak masih anak-anak itu telah menjadi ruh permainan Tottenham.
Baca Juga: Puncak Ajang Pemilihan Putera Puteri Keistimewaan DIY 2025, Sukses Gaungkan Semangat Keistimewaan
Sedari bergabung dengan Tottenham pada 2015 silam, pemain bernomor punggung tujuh itu telah memainkan 454 partai. Ia mengoleksi 173 gol dalam semua kompetisi. Plus, Son juga menorehkan 101 asis untuk publik London utara. Teranyar, ia mempersembahkan trofi Liga Europa.
Sepuluh tahun tentu bukan waktu yang sebentar. Son yang kini menginjak usia ke-33 tahunnya telah mendedikasikan masa keemasannya untuk Tottenham. Sampai-sampai, ia rela mengesampingkan urusan asmaranya demi sepakbola.
Kini, selepas tak masuk dalam rencana pelatih baru Tottenham, Thomas Frank, Son segera sadar diri. Tiba waktunya untuk mesanggrah, meninggalkan pikuk penat Liga Inggris yang tentu melelahkan dengan tiga kompetisi domestiknya.
"Saya telah memutuskan untuk pergi (dari Tottenham) musim panas ini," tegas Son.
Son berusaha menunjukkan ketegaran. Apalagi, ia seorang kapten. Namun, perihnya perpisahan itu tetaplah menyayat. Air matanya tak terbendung kala Tottenham bersua Newcastle United dalam sebuah laga persahabatan pada Sabtu (2/8) lalu.
Pada laga yang berkesudahan draw dengan skor 1-1 itu, Son bermain selama 65 menit. Sepanjang pertandingan, ia hanya melepaskan satu tendangan ke arah gawang. Tendangan itu menjadi tanda perpisahannya dengan skuad Lili Putih.
Ia pergi dengan iringan penghormatan dari rekan setim maupun lawannya. Son adalah figur kapten sejati. Ia tahu makna loyalitas, dedikasi, serta prinsip "tebus lunas". Baginya, Tottenham telah memberikan segalanya.
"Son adalah Tottenham, dan Tottenham adalah Son. Sulit berpikir tentang Tottenham tanpa nama Son," salut James Maddison, rekan setim Son.
Selanjutnya, Son Heung Min dikabarkan akan melanjutkan karirnya di Major League Soccer (MLS) Amerika. Los Angeles FC kini dalam proses serius untuk memboyongnya. Andai jadi berlabuh di LAFC, Son bakal bereuni dengan Hugo Lloris, mantan kapten sekaligus kiper Tottenham.
"Terima kasih untuk segala dukungan, kekuatan, serta cinta. Saya telah mampu menyelesaikan bagian terakhir dari puzzle yang ada. Saya sungguh bersyukur," tutur Son haru.
Selamat berlayar menuju Amerika, Kapten! (*)