Kisruh Bendera One Piece Jadi Sorotan Dunia Internasional Disebut Teraneh Dalam Beberapa Tahun Terakhir

Photo Author
- Senin, 4 Agustus 2025 | 15:50 WIB
Mural Bendera One Piece yang Dimodifikasi (via akun X @DndySaputra)
Mural Bendera One Piece yang Dimodifikasi (via akun X @DndySaputra)

Krjogja.com - Fenomena pengibaran bendera bajak laut Topi Jerami, yang populer dari anime One Piece, viral di media sosial menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia.

Berawal dari video truk-truk yang memasang bendera tersebut di awal Agustus, tren ini sontak menyebar luas dan disambut antusias oleh para penggemar One Piece di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Rumah Karbu Rancing Jogjakarta di Banguntapan Terbakar

Hingga kini belum diketahui pasti motif di balik pengibaran bendera tersebut. Namun, sejumlah warganet mengaitkan aksi itu dengan kondisi sosial-politik Indonesia yang menurut mereka sedang mengalami kemunduran.

Beberapa komentar menyebutkan bahwa bendera Merah Putih dianggap "terlalu suci" untuk dikibarkan di tengah kondisi bangsa yang mereka anggap "tidak ideal".

One Piece sendiri merupakan kisah fiktif tentang kru bajak laut Topi Jerami yang dipimpin oleh Monkey D. Luffy dalam perjalanannya menjadi Raja Bajak Laut. Dalam cerita, mereka kerap berkonflik dengan "Pemerintah Dunia", entitas otoriter yang digambarkan melakukan penindasan dan pembungkaman terhadap pihak-pihak yang berbeda pendapat.

Baca Juga: Sekolah Tani Pandawa Patra Cetak Difabel Mandiri

Karakter dan narasi dalam One Piece sering dipahami oleh sebagian penggemar sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan. Tidak mengherankan jika sebagian masyarakat, baik di Indonesia maupun mancanegara, memandang bendera Jolly Roger milik Luffy sebagai simbol kebebasan dan pembebasan (liberation).

Di tengah tren ini, muncul pertanyaan seputar legalitas pengibaran bendera non-nasional. Menurut Herdiansyah Hamzah, dosen hukum tata negara Universitas Mulawarman, pengibaran bendera lain diperbolehkan selama tidak lebih tinggi atau lebih besar dari bendera Merah Putih.

"Dalam banyak kasus, posisi bendera One Piece tetap berada di bawah Merah Putih," ujarnya pada Minggu, 3 Agustus 2025.

Namun, pernyataan berbeda disampaikan oleh Wakil Ketua DPR dari Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Ia menilai pengibaran bendera Jolly Roger sebagai tindakan yang berpotensi mengancam persatuan bangsa. "Ini bukan kebetulan. Ada upaya terkoordinasi untuk memecah belah bangsa," ujarnya, seperti dikutip oleh Jakarta Globe.

Pernyataan tersebut mengundang sorotan internasional. Banyak penggemar One Piece dari luar negeri menilai respons tersebut berlebihan. Media hiburan besar asal Amerika Serikat, Screenrant, bahkan mengulasnya dalam artikel berjudul "One Piece Was Just Deemed a 'Threat' to National Unity by 1 Government Official" yang ditulis oleh editor senior Evan Mullicane.

"Meskipun One Piece tidak asing dengan kontroversi, isu terbarunya terkait Jolly Roger (di Indonesia) mungkin menjadi kasus yang paling aneh dalam beberapa tahun terakhir," ungkapnya.

Mullicane juga mencatat bahwa pada 1 Agustus 2025, komentar Dasco tampak sebagai respons yang berlebihan dan tidak diikuti dengan upaya penuntutan hukum yang nyata.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Jadwal Puasa Rajab 2025-2026 dan Bacaan Niatnya

Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:40 WIB

Mengumpat Bisa Bikin Tubuh Makin Pede?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:40 WIB
X