Tentara AS Larang Install TikTok, Ini Alasannya

Photo Author
- Senin, 6 Januari 2020 | 18:55 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.Com - Tentara Amerika Serikat (AS) telah melarang penggunaan aplikasi TikTok karena dianggap sebagai ancaman keamanan siber. China dianggap memanfaatkan TikTok untuk memata-matai AS, seperti dilansir Zdnet.

"Ini dianggap sebagai ancaman dunia maya. Kami tidak mengizinkannya di ponsel pemerintah," kata juru bicara tentara AS.

Larangan ini muncul setelah dua senator AS, Charles Schumer dan Tom Cotton mengirim surat kepada Joseph Maquire, Direktur Intelijen Nasional AS. Surat itu berisi permintaan untuk dilakukan penyelidikan terhadap TikTok yang dianggap berisiko bagi keamanan nasional.

"Dengan adanya kekhawatiran ini, kami meminta pihak Intelijen untuk melakukan penilaian risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh TikTok dan aplikasi dari Tiongkok lainnya yang beroperasi di AS. Lalu, berikan penjelasan singkat kepada Kongres tentang temuan ini," jelas isi surat itu.

Sebelumnya, Marco Rubio, senator AS mengklaim bahwa aplikasi ini telah berusaha menyensor konten di AS agar sejalan dengan kepentingan pemerintah China. Ia memberikan pernyataan tersebut sebelum akhirnya TikTok benar-benar dilarang.

"Aplikasi China semakin banyak digunakan untuk menyensor konten dan membungkam diskusi terbuka tentang topik-topik yang dianggap sensitif oleh Pemerintah Tiongkok dan Partai Komunis," kata Rubio saat itu.

Dimiliki oleh ByteDance yang berbasis di Beijing, TikTok telah menarik perhatian dari para pejabat AS. Para pejabat AS khawatir bahwa perusahaan China tersebut menggunakan TikTok sebagai alat untuk memata-matai.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Midea Luncurkan AC Celest Inverter Berteknologi AI

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:22 WIB

Samsung Bespoke AI Wujudkan Hidup Sehat di Smart Home

Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

Paparan Paham Radikalisme, Game Online Berbahaya?

Jumat, 21 November 2025 | 17:50 WIB
X