KRjogja.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi terjadinya bulan kurimen alias cold moon yang bakal muncul di langit Indonesia, besok Kamis (4/12).
Istilah bulan kurimen merujuk pada bulan purnama (supermoon) di penghujung tahun ini. Secara jelas, masyarakat dapat mengamatinya sejak senja Kamis hingga Jumat (5/12) pagi.
Sejatinya, istilah cold moon datang dari masyarakat Mohawk di Amerika untuk menandai momen titik balik matahari di musim dingin (winter).
Matahari yang senantiasa mengalami pergerakan pada tanggal 4-5 Desember nanti hampir berada di titik tengah antara khatulistiwa dan 23,5° lintang selatan.
Sementara, pada 22 Desember mendatang, sang surya bakal berada tepat di titik 23,5° LS sebelum kemudian kembali bergerak ke garis ekuator.
Sayangnya, sebagaimana purnama kebanyakan, fenomena ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut. Akibatnya, beberapa wilayah terancam mengalami banjir rob.
Pakar Astronomi BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Thomas Djamaluddin, juga mengungkap risiko kenaikan ketinggian air pasang tersebut.
“...ketinggian pasangnya dapat menjadi lebih tinggi dari biasanya,” terang eks bos LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) itu.
Beberapa wilayah di Indonesia, utamanya daerah pesisir, bakal mengalami pasang air laut tinggi. Salah satu wilayah terdampak yakni Jawa Tengah (Jateng).
Beberapa kabupaten di wilayah Jateng yang punya bibir pantai seperti Semarang hingga Pemalang bakal mengalami kenaikan air laut tersebut. Hanya saja, periodenya bergilir alias tidak serentak.
Pesisir Semarang, Demak, dan Pekalongan bakal mulai mengalami kenaikan air laut pada tanggal lima hingga 12 Desember 2025. Hal serupa juga berlaku untuk wilayah Batang, Kendal, serta Jepara.
Sementara itu, wilayah Brebes, Tegal, dan Pemalang baru akan mengalami kenaikan pasang pada tanggal enam Desember hingga 15 Desember 2025.
Meski hanya terpaut satu hari, prediksi ini penting diindahkan, terutama untuk masyarakat yang berkegiatan di sekitar pantai.
Para nelayan dan wisatawan yang hobi mantai sangat diimbau untuk waspada. Jangan sampai hal-hal tak dikehendaki terjadi lantaran abai pada imbauan / informasi resmi.(*)