Peretasan AI dan Deepfake Ancaman Keamanan Siber 2020

Photo Author
- Rabu, 1 Januari 2020 | 06:44 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA, KRJOGJA.com - Perusahaan Intelijen Siber, IntSights mengungkapkan Artificial Intelligence (AI) yang digunakan untuk melakukan peretasan otomatis akan menjadi salah satu ancaman keamanan siber pada 2020.

Lebih lanjut, menurut Kepala Keamanan IntSights, Etay Maor alat untuk mengembangkan kode hacker dengan AI dan pembelajaran mesin nantinya akan lebih umum. Lalu akan ada lebih banyak data yang dikumpulkan dan digunakan peretas.

"Kami menduga akan ada adopsi alat AI untuk serangan yang ditargetkan dan otomatis,” kata Maor, seperti dilansir dari laman cnbc, Selasa (31/12/2019).

Gagasan tentang program komputer yang menyerang sesuatu dengan sendirinya dan memperluas basis pengetahuannya menjadi lebih canggih merupakan hal yang menakutkan.

Ini adalah pertimbangan serius mengingat bagaimana lanskap ancaman siber telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir dan dipandang sebagai risiko utama bagi ekonomi global.

Di masa lalu, merusak atau menghapus situs web dan mencuri informasi kartu kredit dianggap sebagai contoh utama serangan siber. Namun, serangan itu mahal karena mereka membutuhkan penyerang untuk mencurahkan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk melakukan.

Menurut Maor dengan AI, penyerang dapat melakukan serangan berulang dan berulang pada jaringan dengan memprogram beberapa baris kode untuk melakukan sebagian besar pekerjaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Midea Luncurkan AC Celest Inverter Berteknologi AI

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:22 WIB

Samsung Bespoke AI Wujudkan Hidup Sehat di Smart Home

Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

Paparan Paham Radikalisme, Game Online Berbahaya?

Jumat, 21 November 2025 | 17:50 WIB
X