JAKARTA, KRJOGJA.com - Pemerintahan AS berencana untuk menunda keputusan pemberian lisensi yang memungkinkan perusahaan-perusahaan AS untuk menjual produk ke Huawei. Bloomberg melaporkan jika hal ini terjadi setelah Huawei menghentikan pembelian produk pertanian Amerika.
Dilansir dari laman CNN, Jumat (9/8/2019) Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Wilbur Ross mengungkapkan jika saat ini terdapat 50 permintaan lisensi pada minggu ini. Pengajuan lisensi tersebut dilakukan karena Huawei masuk daftar entitas AS. Sehingga membuat perusaahaan AS yang akan menjual produk ke Huawei menggunakan lisensi.
Hal tersebut cukup merugikan Huawei, pasalnya perusahaan asal China tersebut sangat bergantung pada produk dari pemasok AS seperti Intel dan Google. Terutama untuk bisnis smartphone yang dominan.
Perusahaan teknologi AS mendesak Gedung Putih untuk mengizinkan mereka melanjutkan kembali bisnisnya. Sebelumnya, pada Juni 2019 Donald Trump mengatakan dia akan mengurangi pembatasan pada Huawei dengan memberikan lisensi kepada perusahaan-perusahaan Amerika untuk melanjutkan penjualan produk yang tidak menimbulkan risiko keamanan nasional.
Sayangnya, masih belum jelas produk mana yang termasuk. Dua minggu lalu, Trump bertemu dengan beberapa ketua pemasok AS untuk Huawei, termasuk Qualcomm, Google, Intel, dan lainnya.
"Mereka meminta keputusan lisensi yang tepat waktu dari Departemen Perdagangan, dan Presiden setuju," kata Gedung Putih dalam keterangan resmi.
Masuknya Huawei dalam daftar entitas AS, karena pemerintah khawatir bahwa Huawei menimbulkan ancaman bagi keamanan nasional AS, sesuatu yang sangat dibantah oleh perusahaan China. Chief Security Officer perusahaan Andy Purdy bulan lalu mengatakan kepada CNN Julia Chatterley larangan penjualan ke Huawei tidak akan membuat Amerika tetap aman, tetapi itu bisa membuat pekerjaan di Amerika menjadi mahal bagi pemasok AS.