JAKARTA, KRJOGJA.com - Dua studi pemerintahan membombardir tikus dengan menggunakan radiasi dari ponsel dan menemukan adanya kelemahan yang menyebabkan tumor jantung, namun ilmuwan mengatakan jangan terlalu khawatir karena perangkat yang dimiliki masih aman untuk manusia. Meski demikian, ilmuwan masih melakukan penelitian.
Sebelumnya penelitian terhadap pengguna ponsel tidak banyak mendapat perhatian. Dengan penelitian ini ternyata ilmuwan melihat efek dan dosis yang cukup tinggi mempengaruhi hewan walaupun belum dapat diuji pada manusia.
Penelitian mengenai tikus yang dirilis pada hari Jumat dan menemukan adanya jenis tumor jantung yang tidak biasa pada tikus jantan, namun tidak ada masalah pada tikus betina dalam penelitian yang dilakukan terpisah terhadap tikus. Secara khusus, ilmuwan tidak dapat menemukan bukti lain mengenai kekhawatiran tentang tumor otak.
Seorang penulis dari penelitian ini John Bucher dari Institut Nasional Ilmu Kesehatan Lingkungan mengaku, tidak mengubah cara penggunaan ponsel atau menasihati keluarganya. Bahkan Dr. Otis Brawley, petugas medis American Cancer Society, memegang ponsel sampai ke telinganya.
Laporan ini tentunya akan menimbulkan kekhawatiran, namun kenyataannnya mereka tidak mengubah kebiasaan apa yang ia katakan terhadap orang-orang. Sejauh ini, ilmuwan belum melihat risiko kanker yang lebih tinggi karena lemahnya hubungan antara kanker dan ponsel. Apabila khawatir dengan penelitian ini, disarankan memakai earphone.
Agensi dari Bucher melakukan penelitian senilai USD25 juta atas perintah lebaga Food and Drug Administration (FDA) yang dengan jelas mengatakan bahwa ponsel aman. Bahkan kepala kesehatan radiasi FDA Dr. Jeffrey Shuren mengatakan, pengguna ponsel sebagian besar adalah orang dewasa dan ia belum melihat adanya peningkatan kejadian seperti tumor otak. Jeffrer percaya bahwa batas keamanan ponsel masih bisa melindungi kesehatan pengguna.
Dalam penelitian, tikus dibombardir selama sembilan jam per hari selama 2 tahun dengan level radiasi yang sangat tinggi. Hal yang membuat bingung adalah saat tikus hidup lebih lama saat dipancarkan radiasi dibandingkan tikus yang tidak dipancarkan radiasi. Menurut Bucher hal ini mungkin hanya kebetulan atau bisa saja radiasi menurunkan risiko penyakit pada tikus. (*)