AMERIKA, KRJOGJA.com - Kondisi Mars dapat membantu manusia mengetahui kemungkinan keberadaan alien di planet lain. Misi Mars Atmosphere and Volatile Evolution (MAVEN) NASA menggunakan Mars sebagai laboratorium luar angkasa untuk menyelidiki seberapa mungkin exoplanet berbatu layak dihuni.
Instrumen MAVEN telah menekankan proses kimia dan fisik di balik pelepasan atmosfer Mars. Data yang dipancarkan kembali ke Bumi menunjukkan bahwa sifat Matahari dalam bentuk badai Matahari, lidah api Matahari, dan penyemburan korona, terlibat dalam pengikisan atmosfer.
Banyaknya atmosfer Mars yang tersisa tergantung pada suasana Matahari. Saat ini, tim peneliti MAVEN ingin mengetahui apakah hal yang sama akan terjadi jika sebuah planet seperti Mars mengorbit bintang merah kerdil yang disebut M-star.
"Misi MAVEN memberitahu kita bahwa Mars kehilangan sejumlah besar atmosfernya dari waktu ke waktu, mengubah kelestarian planet ini," kata peneliti MAVEN, David Brain, seorang profesor di Laboratorium Fisika Atmosfer dan Antariksa di Universitas Colorado Boulder.
Ia mengatakan, Mars bisa digunakan sebagai laboratorium untuk mempelajari planet berbatu di luar tata surya ini, yang belum diketahui. Brain dan timnya membayangkan exoplanet ini mengorbit di dalam zona layak huni, yang seharusnya lebih dekat dengan bintangnya karena cahaya M-star relatif redup. Objek itu melayang dalam jarak seperti Merkurius terhadap Matahari. (*)