JAKARTA, KRJOGJA.com - Rata-rata kendaraan bermotor di Indonesia baru mengadopsi standar emisi gas buang Euro2. Padahal jika melihat standar di negara lain sudah menerapkan Euro4. Bahkan di Eropa sudah masuk pada level Euro6. Di ASEAN hanya tiga negara yang masih menerapkan standar Euro2, salah satunya Indonesia.Â
"Saat ini Indonesia masih pakai Euro2 jauh ketinggalan dengan negara-negara lain. Karena di ASEAN saja tinggal tiga negara yang masih pakai Euro2 yaitu Indonesia, Laos, dan Myanmar. Itu sangat disayangkan negara tetangga saja seperti Singapura sudah bergerak ke Euro5," ujar Kukuh Kumara, sekretaris jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).Â
Jika penggunaan Euro2 diteruskan, lanjut dia, bakal terjadi pembekakan biaya produksi. Karena pabrikan akan menyediakan dua line produksi, satu untuk pasar domestik dan satu lagi ekspor (berstandar minimal Euro4).Â
"Kalau kita bertahan dengan Euro2 ini repot. Kalau kita mau menggalakkan ekspor ke negara-negara lain yang sudah menerapkan standar emisi yang ketat. Akibatnya pabrikan memerlukan dua jalur produksi untuk domestik dan ekspor karena bahan bakarnya beda. Ini menjadi tidak efisien. Tapi kalau kita sesuai dengan standar negara-negara tujuan ekspor maka menjadi sederhana bisa menjadi satu line produksi ekspor dan domestik," terang Kukuh. (*)