Menjaring Ahli IT Muda Lewat Seminar Teknologi

Photo Author
- Minggu, 27 November 2016 | 09:30 WIB

JAKARTA (KRjogja.com)  – Perkembangan era digital yang makin dinamis membuat inovasi sebagai salah satu instrumen yang paling penting. GDGD DevFest Yogyakarta 2016 pun menjadi salah satu kesempatan untuk menjaring bakat-bakat muda yang penuh dengan ide dan inovasi baru. Event ini diisi oleh para expert di bidangnya masing masing, seperti Google Expert, CEO dari berbagai startup teknologi dan CTO dari startup yang merupakan alumni dari Google Launchpad Accelerator batch pertama.

Salah satu perusahaan startup yang berpartisipasi dalam ajang ini adalah GO-JEK Indonesia. Perusahaan penyedia jasa layanan aplikasi ini pun memanfaatkan ajang ini untuk melihat potensi anak muda di Yogyakarta.  “Tentu bibit-bibit potensial ini banyak datang dari kampus-kampus,” kata Head of Product GO-JEK Indonesia, Lutvi Rosyadi sebagaimana keterangan persnya.

Bagi GO-JEK, seminar teknologi itu juga sekaligus merupakan kesempatan untuk bekerja sama dengan pengembang IT muda yang potensial. Lutvi mengatakan GO-JEK membuka GO-JEK Intership Program bagi mahasiswa yang ingin menimba ilmu di salah satu perusahaan berbasis aplikasi terbesar di Indonesia tersebut.

“Keuntungannya adalah kalau mahasiswa itu punya ide tentu bisa disalurkan, serta buat mereka tentu program ini menjadi kesempatan untuk mendapatkan ilmu langsung dari praktisi IT. Dan kalau kinerja selama program itu memuaskan bukan tidak mungkin akan direkrut oleh GO-JEK,” ujar Lutvi.

Lutvi mengatakan, tiga hal yang dipegang penuh perusahaan dalam mengembangkan bisnis berbasis IT in adalah speed, innovation, dan social impact. Menurut dia, kecepatan dan inovasi dalam mengembangkan aplikasi sangat penting agar perusahaan terus berkembang dan tidak tertinggal dari kompetitor. Sedangkan social impact merupakan kebutuhan dasar lain di mana teknologi yang dikembang mesti membawa pengaruh bagi masyarakat.

“Kalau punya aplikasi yang cepat dan inovatif tapi tidak membawa dampak untuk masyarakat tentu nilai akan berkurang. Dan itu juga yang ditekankan saat pelaksaan GDG DevFest Yogyakarta,” ujar Lutvi.

Dalam acara GDG DevFest 2016 itu, Google Expert in Web Technology, Yohan Totting, juga ikut berbicara soal perkembangan aplikasi saat ini. Hal itu karena saat ini ramai diperbincangkan bahwa aplikasi desktop akan tergusur oleh aplikasi web. Namun dia meyakini bahwa aplikasi desktop tidak akan tergantikan oleh aplikasi web karena segmen penggunanya berbeda. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Midea Luncurkan AC Celest Inverter Berteknologi AI

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:22 WIB

Samsung Bespoke AI Wujudkan Hidup Sehat di Smart Home

Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

Paparan Paham Radikalisme, Game Online Berbahaya?

Jumat, 21 November 2025 | 17:50 WIB
X