YOGYA (KRjogja.com) - Memayu Desa, menjadi pilihan juri dalam kompetisi 'Launch A Startup in 54 Hours : Empowering Culture and Tourism with Technology' di Benteng Vrederburg, Minggu (29/05/2016). Startup ini memberikan kemudahan wisatawan untuk mengakses desa wisata.
"Startup ini membawa paradigma mengajak wisatawan untuk live in atau tinggal bersama penduduk di desa. Mulai dari mencari tempat untuk tinggal hingga transaksinya," kata Herawan Caraka, mahasiswa Akuntansi UGM semester 8. Ia bersama dua rekan satu tim, Agil Dwinhintarto dan Kukuh, keduanya mahasiswa dan alumni Jurusan Elektro UGM membuat startup 'Memayu Desa'untuk mencari solusi dari apa yang dihadapi pengelola desa wisata maupun wisatawan.
(Baca Juga : 10 Tim Startup Cari Solusi Pariwisata Yogya)
Selain 'Memayu Desa' startup lain yang mendapatkan penghargaan yaitu Juara II 'Brumm', Juara III 'Game Indonesia' dan Juara Favorit 'Dolan'. "Juara I mendapat hadiah dari saya untuk datang ke Bandung, akan kami dampingi dalam mengembangkan startup yang sudah dibuat," kata Yohan Toting (Google Developer Expert) yang juga salah satu juri dan coach. Sedang juara dua dan tiga mendapatkan kesempatan dari Go-Jek Yogyakarta untuk mempresentasikan karyanya di depan tim Go-Jek.
Peserta,volunteer dan mentor berfoto bersama usai acara (Foto : Agung Purwandono)
Nurul Salamah, Koordinator Tim dari Innovative Academy selaku pelaksana kegiatan mengatakan mengatakan, dalam 54 jam peserta bukan hanya dituntut untuk membuat startup. Namun juga berkolaborasi dengan peserta lain dalam sebuah tim. Usai acara, peserta yang datang dari berbagai daerah otomatis masuk dalam komunitas Startup Weekend. (Apw)