Tech Winter yang Mulai Mencair, Investasi ke Startup Siap Menggeliat

Photo Author
- Senin, 30 September 2024 | 11:15 WIB
Investasi ke Startup Siap Menggeliat  (istimewa)
Investasi ke Startup Siap Menggeliat (istimewa)


Krjogja.com - Jakarta - Ekosistem startup dalam beberapa tahun terakhir tidak dimungkiri tengah mengalami kondisi yang disebut tech winter. Ini merupakan kondisi penurunan investasi yang terjadi di industri teknologi termasuk startup di Indonesia.

Meski belum benar-benar berakhir, Chairman Nexticorn Foundation Rudiantara, optimistis ada tanda-tanda kalau tech winter mulai membaik. Hal itu ia sampaikan dalam gelaran Nexthub Global Summit 2024 di Nusa Dua, Bali.

Salah satu indikasinya adalah Bank Sentral Amerika atau The Federal Reserve telah mengurangi suku bunga basis 50 poin. Bahkan, ia menuturkan, Bank Indonesia lebih agresif dengan lebih dulu mengurangi suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.

Jadi bagi saya, itu lah cahaya di ujung terowongan. Kita belum sepenuhnya mencair, tapi setidaknya es di tech winter mulai mencair," tuturnya.

Tidak hanya itu, menurut Rudiantara, pasar modal Indonesia telah melampaui kapitalisasi pasar modal Singapura dengan nilai sekitar USD 750 miliar.

"Ini membuat Indonesia benar-benar menjadi ekonomi terbesar ASEAN," tutur mantan Menkominfo tersebut melanjutkan.

Tidak hanya itu, menurut Rudiantara, pemerintah juga telah mengeluarkan regulasi yang mendukung perkembangan ekonomi digital Indonesia. Ditambah pula, ada pengembangan dan penguatan di sektor keuangan.

Selain itu, ekosistem startup saat ini sudah semakin sehat. Ia mengatakan, ekosistem startup ini sudah tidak lagi sekadar bakar uang, tapi sudah mulai berorientasi pada arus kas yang positif.

"Saat tech winter, ada Covid. Cheap money itu tidak ada, bahkan free money itu sudah hilang. Kalau dulu kan masih ada cashback, free ongkir (promo), sekarang sudah tidak ada, sekarang lebih ke profit," ujarnya melanjutkan.

Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Kominfo (Komunikasi dan Informatika) Budi Arie Setiadi. Ia mengatakan, suku bunga yang turun berpeluang meningkatkan investasi.

"Kalau di Amerika, katakan bunganya 5 persen, mana mau orang berinvetasi. Taruh saja uangnya di bank. Begitu bungaya menjadi 2,5 atau 3 persen. Nah, kan ada challeging," ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, berarti ada uang yang mulai dikeluarkan untuk bisnis, termasuk melakukan investasi di sektor-sektor yang berkembang.

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Midea Luncurkan AC Celest Inverter Berteknologi AI

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:22 WIB

Samsung Bespoke AI Wujudkan Hidup Sehat di Smart Home

Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

Paparan Paham Radikalisme, Game Online Berbahaya?

Jumat, 21 November 2025 | 17:50 WIB
X