teknologi

Ternyata Lama, Begini Proses Terbentuknya Gunung Api

Rabu, 15 Maret 2023 | 02:25 WIB
Ilustrasi (KR/dok)

Krjogja.com - YOGYA - Sejak hari Sabtu (11/3/2023), Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas. Menurut hasil survei Tim Drone Badan Geologi hingga Senin, (13/3/2023), tercatat 60 kejadian awan panas guguran dari erupsi Gunung Merapi.


"Berdasarkan pantauan foto udara menggunakan drone, jarak luncuran awan panas guguran paling jauh mencapai 3,7 kilometer dari puncak Gunung Merapi," ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso dalam keterangannya, Senin 13 Maret 2023.


"Ujung luncuran awan panas guguran teramati di sisi barat daya di alur Kali Bebeng," tambah dia.


Sejauh ini, potensi bahaya yang masih mengancam yakni berupa guguran lava dan awan panas guguran. BPPTKG menetapkan zona bahaya sejauh 7 kilometer dari puncak Merapi untuk terhindar dari ancaman awan panas yang kerap disebut 'wedhus gembel'.


Menurut situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), suhu 'wedhus gembel' dapat mencapai 1.000-1.100 derajat Celsius saat keluar kawah dan menjadi sekitar 500-600 derajat Celsius saat menerjang permukiman.


Adanya erupsi ini lantas membuat banyak pihak bertanya, bagaimana bisa di Bumi ada gunung berapi dan bagaimana proses terbentuknya?


[crosslink_2]


Dikutip dari laman m-edukasi.kemdikbud.go.id, Selasa (14/3/2023) berikut proses terbentuknya Gunung Api, melalui beberapa faktor berikut ini:


Adanya magma, adalah lelehan batuan dibawah permukaan Bumi. Oleh karena magma cair tidak sepejal (dense) batuan disekitarnya yang padat (solid), dan kenyataannya lebih mudah bergerak, begitu terbentuk, naik ke permukaan. Adanya pertemuan lempeng samudera dengan lempeng benua, dimana lempeng samudera menunjam di bawah lempeng benua (zone subduksi).


Geseken lempeng menimbulkan energi yang tinggi sehingga terjadi peleburan (melting) litosfer membentuk magma. Magma yang kemudian menkena dan menyusup masuk ke celah-celah batuan di atasnya dan keluar membentuk gunung api (volcano). Kelahiran gunung api di jalur subduksi lempeng akan membentuk busur kepulauan vukanik, yang terkonsentrasi pada batas samudera. Magma yang mencapai permukaan melalui pipa kepundan kita namakan gunung-api (volcano).(*)

Tags

Terkini

Midea Luncurkan AC Celest Inverter Berteknologi AI

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:22 WIB

Samsung Bespoke AI Wujudkan Hidup Sehat di Smart Home

Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

Paparan Paham Radikalisme, Game Online Berbahaya?

Jumat, 21 November 2025 | 17:50 WIB