Di sesi yang sama, Brian Marshal selaku CEO dari SIRCLO memberikan tiga hal yang perlu diingat oleh para calon founders ketika membangun startup. Hal pertama adalah mulailah dengan ekspektasi bahwa kemungkinan akan gagal. Hal yang kedua adalah ketika sukses tidak boleh sombong, dan ketika gagal harus berani menghadapi kegagalan itu. Ketiga adalah founders harus memiliki mata yang bisa melihat permasalahan di sekitar, dan mencari solusinya.
“Mulailah dengan memperkuat mental dan skill kalian. Jadi expect gagal dan fokus untuk pembelajarannya,” ujar Brian.
Sesi Tech Conference dilanjutkan dengan breakout session kelas Hacker dan kelas Hipster yang dilaksanakan secara paralel. Pada kelas Hacker menghadirkan narasumber dari Astro yaitu Sherlyn Gautama dan Evan Januli. Dalam sesi kali ini mereka menyampaikan mengenai terobosan yang diambil Astro untuk membangun experience berbelanja bagi konsumen. Astro sendiri merupakan startup yang bergerak di bidang quick commerce.
“Kita ingin customers punya experience belanja yang baik. Nah, Astro sendiri dapat menyajikan itu dengan proses belanja yang hanya memakan waktu selama 15 menit,” tutur Sherlyn.
Pada breakout session kelas Hipster, John Keating sebagai Design Facilitator dan Geraldio Tosca sebagai alumni Apple Developer Academy @BINUS membagikan tips dan hal penting yang perlu diingat para desainer startup. John menyatakan bahwa desainer adalah seorang problem solver dengan pola pikir design thinking, yang mampu merumuskan masalah user dan membuat desain untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Design thinking itu bukan sesuatu yang linear. Ketika kita datang ke user kita, kita start to design, kita kulik apa yang sudah kita dapatkan, kita buat prototype, lalu kita kembali ke user kita. Ketika permasalahan user belum selesai, kita kembali lagi membuat desain, sampai permasalahan terselesaikan,” jelas John.
Dalam waktu bersamaan dengan breakout kelas di sesi Tech Conference, berlangsung juga kegiatan Demo Day yang diikuti oleh 10 startup terpilih dari program Hatch!, yaitu BTW Edutech, Mina Ceria, Kudata, Sidigs, Fisiohome, Pranala.link, Mamaguru, Tabula, Dynamic Buzz, dan Ummacademy. Masing-masing startup secara bergantian mempresentasikan model bisnis mereka dengan antusias selama tiga menit untuk meyakinkan tiga stakeholder sebagai juri dari kegiatan Demo Day.
“Lega sudah bisa sharing, sudah dapat feedback yang membangun dari para panelis. Ketika sedang bersama startup-startup lain, kita biasanya sharing tentang business model kita, sekaligus bisa memperluas koneksi dan potensi kolaborasi dengan startup lain,” jelas Endinda Krista sebagai perwakilan dari startup Mamaguru ketika diminta menyatakan kesan setelah mempresentasikan produknya.
Dinoor Susatijo, Senior Manager of Indigo Management dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai salah satu juri kegiatan Demo Day dalam closing statement-nya mengapresiasi para startup yang berpartisipasi dalam kegiatan Ignition.
“Startup-nya keren-keren, mereka sudah punya progress yang sangat bagus. Harapannya mereka mengikuti kegiatan startup ini bukan hanya di event ini saja selama 3 bulan, karena hubungan mereka dengan para startup dan para mentor tidak boleh terputus. Saya yakin mentor-mentor di 1000 Startup Digital punya passion sesuai dengan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital ini,” ujarnya.(Ati)