teknologi

Tragedi Sudah Terjadi, Boeing Akui Ada Masalah pada 737 MAX

Selasa, 7 Mei 2019 | 03:30 WIB

Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) yang aktif memicu pesawat melakukan nose-dive (hidung menukik) sebagai sebuah protokol keselamatan setelah melakukan pembacaan sensor AOA yang keliru.

Padahal, pada kondisi sebenarnya, pesawat sedang tidak dalam kondisi yang membutuhkan protokol keselamatan MCAS.

Namun, para pilot (seluruhnya berpengalaman) terlanjur kewalahan dengan informasi yang keluar dari sensor dan protokol keselamatan yang mendadak berfungsi. Mereka kemudian berjuang keras melakukan tindakan untuk mendapatkan kendali kontrol pesawat. Namun nahas, pesawat tetap jatuh menukik ke laut (JT 610) atau daratan (ET 302).

Boeing mengatakan, kepemimpinan seniornya dan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) tidak tahu-menahu tentang masalah itu sampai setelah Lion Air jatuh pada Oktober 2018.

Dan, usai kecelakaan Lion Air, baik Boeing dan FAA sama sekali tidak melakukan tindak lanjut apapun, sampai kecelakaan kedua 737 MAX milik Ethiopian Airlines terjadi pada Maret 2019.

Pada kecelakaan kedua itulah badai kritik semakin deras dan tajam menerjang Boeing. Hingga pada akhirnya, pemerintah AS turun tangan mendesak firma penerbangan itu untuk mengandangkan semua 737 MAX di seluruh dunia --menciptakan masalah keuangan dan logistik untuk tiga maskapai utama AS, sementara Boeing terus bekerja untuk memperbaiki masalah tersebut.(*)

Halaman:

Tags

Terkini

Midea Luncurkan AC Celest Inverter Berteknologi AI

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:22 WIB

Samsung Bespoke AI Wujudkan Hidup Sehat di Smart Home

Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

Paparan Paham Radikalisme, Game Online Berbahaya?

Jumat, 21 November 2025 | 17:50 WIB