SIAPA yang tak mengenal game? Era millenial saat ini, game (permainan) dalam bentuk digital sangat populer terlebih pula didukung oleh beragam alat canggih mulai dari handphone (HP) hingga Laptop dengan spesifikasi yang mumpuni. Namun, sangat sedikit developer yang mencetuskan ide console game bertemakan kedaerahan. Console game (permainan konsol) adalah mesin yang dirancang khusus untuk memainkan video game.
Alim Prasetyo merupakan salah satu mahasiswa jurusan game design yang mengembangkan ide permainan bertema daerah salah satunya adalah Gudeg Mania. Merebaknya game modern yang bernuansa peperangan dan tembak-tembakan membuat laki-laki 23 tahun ini berpikir untuk menjadi pengembang game yang mengangkat tema lokal dibidang kuliner.Â
“Jadi saya mengambil tema tentang gudeg, karena gudeg itu salah satu khas dari Kota Yogya,†kata Alim Prasetyo.
Bersama 2 temannya, laki-laki kelahiran Klaten ini mampu mengerjakan permainan Gudeg Mania lebih kurang 3 bulan lamanya. Mulai dari menyusun konsep lebih kurang 2 minggu dan harus secara matang karena menurutunya game ini bukan sembarang bertema makanan jadi mereka tidak membuat berdasarkan atas pemikiran sendiri. Mereka harus survey dan riset terlebih dahulu selama 2 minggu. Selanjutnya, melakukan produksi dengan nyusun aset-asetnya dalam kurun waktu lebih kurang 1,5 bulan kemudian coding dan realese.
“Kesulitannya mungkin di risetnya sih. Jadi kita harus bener-bener teliti kalau misal salah satu konten yang di gudeg itu tidak termuat di game kita, berarti itu termasuk gagal gitukan,†ungkap Alim.
Sampai saat ini Gudeg Mania baru mencapai 3 level, dan di setiap level memiliki tantangan tersendiri. Alim mengungkapkan akan terus upgrade menjadi beberapa level dan berencana akan mengembangkan game tersebut dalam bentuk AR (Augmented Reality) seperti game kartu. Selain Gudeg Mania, laki-laki lulusan SMK TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) ini juga membuat permainan lokal lainnya seperti Lintang (berisi 3D petualangan), In Frame (tentang Jajanan Pasar), dan Balapan (berkonten transportasi tradisional) yang mengandung unsur edukasi dengan target usia bermain game ini adalah anak-anak dan masyarakat umum. (Nur Andini Dwi L/KR Akademi)