teknologi

PT Telkom Percepat Proses Migrasi Pelanggan

Senin, 28 Agustus 2017 | 18:35 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) fokus mempercepat proses migrasi pelanggan satelit Telkom 1 yang mengalami anomali sejak 26 Agustus 2017 lalu ke satelit Telkom 2, Telkom 3S dan satelit lainnya. Upaya ini dilakukan demi mempercepat pemulihan layanan kepada pelanggan dan masyarakat, dengan mengerahkan seluruh sumber daya operasional TelkomGroup di seluruh Indonesia yang terdiri dari internal Telkom, anak perusahaan dan seluruh mitra terkait.

"Kami juga sewa transponder dari satelit Hong Kong dan Tiongkok. Kita sewa soalnya kapasitas satelit Telkom 3S juga sudah mulai terisi,” kata Direktur Utama PT Telkom, Alex J Sinaga, di Jakarta, Senin (28/08/2017).

Alex mengungkapkan, proses migrasi layanan telah dilakukan sejak 26 Agustus 2017. Penyediaan dan pengalihan transponder Telkom 1 ke transponder satelit pengganti akan selesai pada 30 Agustus 2017. Sedangkan proses repointing antena ground segment akan dilakukan bertahap secara bersama sama, baik dengan pelanggan maupun dengan operator penyedia layanan VSAT hingga 10 September 2017.

Tercatat Telkom 1 memiliki jumlah pelanggan sebanyak 63 pelanggan, 8 di antaranya merupakan provider VSAT yang memiliki 12.030 site sehingga total ground segment sekitar 15.000 site. “Hingga saat ini proses migrasi sudah 17 persen dari 15 ribu site yang harus direcovery. Kita prioritaskan recovery ke pelanggan yang melayani publik seperti perbankan, pemerintah, dan sektor swasta. Per hari yang di-recovery itu 1.500 site,” ungkap Alex.

Alex menambahkan, guna mengawal proses recovery berjalan maksimal, TelkomGroup membentuk posko crisis center yang beroperasi 7x24 jam. Crisis center merupakan pusat informasi semua proses recovery layanan pelanggan sekaligus sebagai pusat komando untuk merencanakan dan mengeksekusi setiap langkah-langkah yang dianggap perlu bagi percepatan penyelesaian gangguan layanan. “Saya sudah dua hari ini mengawal sejak anomali terjadi,” ujarnya.

Pengamat dari IndoTelko Forum, Doni Ismanto Darwin menilai, peristiwa yang dialami satelit Telkom 1 adalah peristiwa teknologi biasa yang sudah memiliki antisipasi dengan standar operasi prosedur untuk menjaga business continuity sebuah perusahaan. “Kalau mau tahu pemicu anomali, tentu harus menunggu resmi hasil penyelidikan. Jangan menduga-duga dan membuat kesimpulan,” jelasnya.

Doni mengatakan, dalam menangnani anomali satelit Telkom 1, langkah yang dilakukan PT Telkom dengan fokus merecovery pelanggan sudah sangat tepat. Pasalnya, pelanggan satelit tidak peduli mendapat bandwitdh dari mana, karena bagi mereka yang penting layanannya kembali normal. “Dan upaya itu sudah dilakukan Telkom,” ujarnya.

Menurut Doni, Telkom sudah memberikan respons optimal dalam melakukan recovery layanan. Namun demikian, upaya yang dilakukan tidak mudah karena perlu tahap pemetaan kapasitas dulu dan mengkalkulasi lagi arah antena VSAT di bumi transponder baru. “Sekitar 15 ribu site itu tidak mudah, apalagi ini banyak untuk remote area,” katanya.

Halaman:

Tags

Terkini

Midea Luncurkan AC Celest Inverter Berteknologi AI

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:22 WIB

Samsung Bespoke AI Wujudkan Hidup Sehat di Smart Home

Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

Paparan Paham Radikalisme, Game Online Berbahaya?

Jumat, 21 November 2025 | 17:50 WIB