JAKARTA (KRjogja.com) - Shell Lubricants, salah satu produsen pelumas terkemuka dunia dan pemilik teknologi terkini Shell PurePlus Technology secara resmi memperkenalkan pelumas baru untuk kendaraan diesel modern termasuk kendaraan diesel beban berat (heavy duty).Â
Perkenalan pelumas mesin diesel heavy duty Shell Rimula R5 E 10W40 ini dilakukan oleh Edward Satrio,  Brand  Manager Shell Helix and Advance/ VP Brand Direct Channel Shell Indonesia  didampingi oleh Rio Sanggau, Chief Marketing PT Astra Otoparts dalam acara berbuka puasa yang dilakukan Shell Indonesia bersama media dan beberapa anggota komunitas mobil diesel yaitu komunitas Fortuner, Innova dan Pajero di  Raja Rasa Resto, Ampera Jakarta Selatan.Â
"Kami bangga dapat memperkenalkan  Shell Rimula R5 E 10W40, sebuah  pelumas sintetis terbaru yang dibuat khusus untuk kendaraan diesel modern dan juga mesin diesel beban berat (heavy duty). Shell Rimula R5 E 10W40 dengan teknologi sintetis membuat kinerja mesin menjadi maksimal dan sekaligus menjaga mesin tetap awet. Pelumas ini juga cocok untuk mesin dengan sistem exhaust-gas recirculation (EGR) atau sirkulasi ulang gas buangan seperti pada kendaraan diesel beban berat," kata Edward.
Edward Satrio menambahkan saat ini peminat kendaraan SUV dan MPV bermesin diesel di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang baik. Hal ini ditandai dengan peluncuran kendaraan diesel terbaru oleh pihak Agen Pemegang Merek (APM) yang ada di Indonesia. Data Gaikindo menunjukkan angka total penjualan kendaraan diesel jenis Sedan, SUV, Â MPV & Double Cabin mencapai 150 ribu unit per tahunnya.Â
"Shell Rimula R5 E 10W40 ini memang diciptakan untuk dapat memenuhi kebutuhan para pemilik kendaraan diesel seperti misalnya Fortuner, Innova dan Pajero yang sebenarnya bisa dikategorikan sebagai kendaraan diesel beban berat (heavy duty) yang sering digunakan untuk menempuh jarak jauh dan medan berat (off road). Shell Rimula R5 E 10W40  memiliki zat aditif canggih yang akan membantu menghemat bahan bakar dan melindungi mesin dari berbagai kerusakan yang disebabkan oleh suhu ekstrim, sekaligus membuat mesin berkinerja maksimal.† (*)