teknologi

Google PHK 28 Karyawan

Selasa, 7 Mei 2024 | 11:10 WIB
Ilustrasi Google Search ( (sumber: iStock))


Krjogja.com - Jakarta - Sekelompok pekerja di Alphabet Inc (induk Google) mengajukan keluhan kepada dewan buruh Amerika Serikat (AS).

Mereka mengklaim perusahaan teknologi tersebut secara tidak sah memecat sekitar 50 karyawan karena memprotes kontrak layanan cloud-nya dengan pemerintah Israel.

Keluhan yang diajukan ke Dewan Hubungan Perburuhan Nasional AS (National Labor Relations Board/NLRB) itu menuduh Google mengganggu hak-hak karyawan berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan AS untuk mengadvokasi kondisi kerja yang lebih baik.

Google baru-baru ini mengatakan telah memecat 28 karyawan yang mengganggu ketertiban di lokasi kantor saat memprotes Proyek Nimbus.

Nimbus merupakan kontrak senilai USD 1,2 miliar (sekitar Rp 19,5 triliun) yang diberikan bersama kepada Google dan Amazon.com untuk memasok layanan cloud kepada pemerintah Israel.

Google pekan lalu mengatakan bahwa sekitar 20 pekerja lagi telah dipecat karena memprotes kontrak saat berada di kantor.


Dalam sebuah pernyataan, Google mengatakan perilaku para pekerja tersebut sama sekali tidak dapat diterima dan membuat karyawan lain merasa terancam (tidak aman).

“Kami dengan hati-hati mengkonfirmasi dan menegaskan kembali bahwa setiap orang yang dipecat secara langsung dan pasti terlibat dalam gangguan di dalam gedung kami,” kata perusahaan itu.

Para karyawan Google mengklaim proyek tersebut mendukung pengembangan peralatan militer Israel.

Para pekerja yang tergabung dalam pengaduan NLRB berupaya untuk dipekerjakan kembali. Juga meminta Google tidak melanggar hak pekerja untuk berorganisasi.

Penasihat umum NLRB, yang bertindak sebagai jaksa, meninjau pengaduan dan upaya untuk menyelesaikan klaim yang dianggap pantas.

Jika gagal, penasihat umum dapat mengajukan kasus ke hadapan hakim administratif dan dewan beranggotakan lima orang yang ditunjuk oleh presiden AS. (*)

 

 

Tags

Terkini

Midea Luncurkan AC Celest Inverter Berteknologi AI

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:22 WIB

Samsung Bespoke AI Wujudkan Hidup Sehat di Smart Home

Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

Paparan Paham Radikalisme, Game Online Berbahaya?

Jumat, 21 November 2025 | 17:50 WIB