teknologi

Pendidikan Tinggi Harus Ikuti Perkembangan AI

Rabu, 20 November 2024 | 22:20 WIB
Prof Sofyan Anif didampingi Agus Ulinuha (Qomarul Hadi)


KRjogja.com-SOLO-Institusi pendidikan tinggi yang bertugas membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang akademik, harus bisa mengikuti perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) atau AI. Teknologi ini sangat berpotensi karena mampu menerinu kecerdasan manusia.

"Tidak bisa tidak, kita harus mengikuti perkembangan AI. Kalau tidak merespon kita tergilas. UMS akan menyusun kurikulum berbasis teknologi AI," jelas rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) usai pembukaan konferensi tingkat internasional 10th International Summit on Science, Technology and Humanity (ISETH) 2024 di Auditorium Mohammad Djazman UMS, Rabu (20/11).

Di beberapa negara maju AI sudah diterapkan di beberapa bidang kehidupan. Sementara di sini belum begitu familier. "Karena besok Jumat kami diundang pak Menteri Pendidikan untuk merumuskan bagaimana kesiapan Indonesia dalam merespon teknologi AI di bidang pendidikan," kata Prof Sofyan Anif.

Baca Juga: Sortir Lipat Selesai, KPU Siapkan Distribusi Logistik ke 17 Kecamatan

UMS menggelar ISETH dengan tema "Developing Intelligent Technology for Humanity". Ketua Panitia Agus Ulinuha Ph.D menjelaskan ISETH menaungi 13 konferensi internasional, dengan 7 konferensi telah terselenggara, 5 konferensi pada Desember dan 1 konferensi pada 2025.

Tema di atas dipilih mengingat penggunaan AI hampir di seluruh segmen kehidupan dan seakan menggantikan peran peneliti dan para ahli. Pemanfaatan AI yang berlebih telah mengaburkan batasan antara 'asli' dan 'buatan'.

Sebanyak 18 negara yang mengikuti yaitu Amerika Serikat, Kanada, Swedia, Inggris, Italia, Jerman. Australia, Jepang, China, Korea, Kuwait, Taiwan, Thailand, Malaysia, Kolombia, Maladewa, Maroko, dan Burundi.

Baca Juga: SMK Kesehatan Binatama Gelar Jobfair dan Edufair di SCH, Sinergikan Pendidikan ke Dunia Kerja

Tiga narasumber yang ditampilkan Prof Dr Eng Wisnu Jatmiko ST MKom dari Universitas Indonesia, kemudian Dr Ir Bambang Riyanta ST MT dari Universitas Siber Muhammadiyah, Yogyakarta dan Dr Satria Abadi dari Sultan Idris Education University Malaysia. Ikut berbicara Ketua Majlis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Bambang Setiaji.-(Qom)

 

 

Tags

Terkini

Midea Luncurkan AC Celest Inverter Berteknologi AI

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:22 WIB

Samsung Bespoke AI Wujudkan Hidup Sehat di Smart Home

Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

Paparan Paham Radikalisme, Game Online Berbahaya?

Jumat, 21 November 2025 | 17:50 WIB