KRJOJA.com JAKARTA Kolaborasi lintas sektor menjadi kebutuhan mendesak di tengah kompleksitas ancaman siber yang membayangi infrastruktur digital nasional. Huawei Indonesia menegaskan kembali komitmennya dalam memperkuat ekosistem ketahanan siber nasional dengan menjadi mitra strategis dalam penyelenggaraan ACAD CSIRT Summit 2025.
Diselenggarakan di Universitas Kristen Maranatha, Bandung baru-baru ini, pada 9–11 Juli 2025, ACAD CSIRT Summit 2025 yang mengusung tema “Building a Strong National Cyber Resilience Ecosystem through Industry, Government, and Academia Collaboration”, hadir sebagai forum strategis untuk menjawab tantangan ketahanan siber, serta mempertemukan pemerintah, pelaku industri, praktisi dan komunitas keamanan siber, akademisi hingga perwakilan pemerintah daerah guna memperkuat ekosistem Computer Security Incident Response Team (CSIRT) di Indonesia.
Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, Ketua ACAD CSIRT, menyampaikan, “Forum ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan dan strategi, tetapi juga mendorong terbentuknya lebih dari 1.000 tim CSIRT kampus yang resmi terdaftar di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebelum tahun 2026—sebuah langkah penting dalam membangun ketahanan digital nasional yang berkelanjutan.”
Sementara itu, dalam keynote speech-nya, Kepala BSSN; Letnan Jenderal TNI (Purn.) Nugroho Sulistyo Budi, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengimplementasikan Strategi Keamanan Siber Nasional (SKSN). “Keamanan siber adalah tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, Strategi Keamanan Siber Nasional harus diimplementasikan secara semesta melalui kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan,” tegasnya.