teknologi

Fungsi Artificial Intelligent (AI) Bukan Menggantikan Tapi memperkuat

Selasa, 16 Desember 2025 | 09:00 WIB
Ilustrasi. (Foto dibuat dengan teknologi AI)

KRJOGJA.com - JAKARTA - Di era algoritma dan Artificial Intelligent (AI), seringkali komunikasi merek lebih mengejar validasi mesin algoritma, dan mengabaikan objektif jangka panjang kampanye. Konten diproduksi cepat, tapi identitas brand terkikis perlahan. Yang viral menang, yang relevan terlupakan.

Hasil sigi menggunakan Ripple10 Digital Listening Tools dari Ivosights menunjukkan kampanye merek yang berhasil menarik perhatian netizen (viral dengan engagement rate relatif tinggi) adalah kampanye-kampanye taktikal berupa video consumer promo, tutorial, event recap, atau testimony. Hampir tidak ada video commercial berupa kampanye strategik untuk menyampaikan brand value, memperkuat brand positioning, dan atau meningkatkan brand equity. 

Data crawling dilakukan di empat industri utama (Personal Care, Telko & ISP, Banking, dan Transportation Services) di media sosial YouTube dan Instagram sepanjang September 2025. 

Baca Juga: Sadam Permana Berbagi Pengalaman Prestasi dan Karier Digital di MPI Fair UIN Sunan Kalijaga

Presdir Prompt Research, Desniar Budi menegaskan bahwa Algoritma dan AI kini menjadi tulang punggung pemasaran modern, karena kedua teknologi tersebut memungkinkan personalisasi kampanye dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun demikian, tegasnya, fungsi AI “bukan menggantikan” hanya dapat memperkuat. 

“Kreativitas, empati, dan visi strategis Anda tetap menjadi pembeda sejati merek Anda,” kata Desniar Budi pada event tahunan INDONESIA MARCOMM OUTLOOK 2026 yang diselenggarakan MIX MarComm dari SWA Media Group di Jakarta, Kamis (11/12.

Pada acara tersebut juga hadir Dr. Ardi Wirdamulia, Client President WPP Media; Haris Fajar Rahmanto, Indonesia Country Head Illuminate Asia; dan Kristyanto, Chief of Product Ivosights. 

Baca Juga: Rename Artinya Apa di Komputer? Ini Fungsi dan Toolsnya

Sementara Dr. Ardi Wirdamulia menekankan pentingnya integrasi strategis untuk mengatasi fragmentasi kanal komunikasi seperti yang terjadi saat ini. “Penting menyelaraskan pesan, media, dan pengukuran ke dalam satu sistem, ide kreatif yang terpadu, serta kerangka KPI yang terintegrasi,” ujarnya.

 Dengan beralih dari eksekusi yang terfragmentasi menuju komunikasi yang digerakkan oleh strategi, lanjutnya, merek dapat memulihkan konsistensi, efektivitas, dan akuntabilitas dalam lanskap media yang semakin kompleks.

Pada kesempatan yang sama, Kristyanto memaparkan temuan-temuan baru tentang perjalanan transformasi digital dan revolusi media behaviour di Indonesia..(Lmg)

 

 

 

Halaman:

Tags

Terkini

Midea Luncurkan AC Celest Inverter Berteknologi AI

Selasa, 2 Desember 2025 | 19:22 WIB

Samsung Bespoke AI Wujudkan Hidup Sehat di Smart Home

Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

Paparan Paham Radikalisme, Game Online Berbahaya?

Jumat, 21 November 2025 | 17:50 WIB