SOLO, KRJOGJA.com - Ketua Program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof Dr Musa Asy'arie menyatakan Islam, demokrasi dan multikulturalisme di Indonesia adalah yang paling kuat di dunia. Karena itulah UMS membuka Progran Doktor (S3) Pendidikan Agama Islam dengan spesifikasi Islam, demokrasi dan multikulturalisme.
Tiga hal itu penting untuk dibahas. "Demokrasi dan multikulturalisme menjadi isu utama di Indonesia dengan Islam sebagai mayoritas," jelas Prof Musa kepada wartawan sebelum menerima Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI No 3391 Tahun 2017, Jum'at (07/07/2017).
Menurutnya, kekuatan Islam di Indonesia adalah demokrasi dan multikulturalisme. Apa ada negara lain yang sekuat Indonesia. Timur Tengah paling lemah, ada negara Turki yang kuat tapi tidak sepenuhnya memiliki multikulturalisme yang kuat. Program S3 Pendidikan Agama Islam yang dimiliki UMS memiliki keunggulan karena telah mengerucut dengan spesifikasi Islam, demokrasi, dan multikulturalisme.
Obyek utama dari program ini adalah memberikan sumbangsih kepada negara."Saya tidak ingin hanya studi formal tapi juga mengkaji pendidikan, Islam, demokrasi, dan multikulturalisme. Di Indonesia itu problemnya. Diharapkan itu menjadi kekuatan UMS untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada negara," paparnya.
SK diserahkan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof Dr Nizar Ali kepada rektor Dr Sofyan Anif. Prof Nizar mengatakan UMS menjadi universitas kelima dilingkungan Universitas Muhammadiyah yang memiliki program tersebut.(Qom)