JAKARTA (KRjogja.com) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melibatkan 6.000 guru dalam pembuatan soal Ujian Sekolah Berstandar Basional (USBN) 2017. Sebanyak 25 persen materi soal dibuat panitia pusat dan 75 persen lainnya dibuat Kelompok Kerja Guru (KKG) khususnya dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kendidikan Kemendikbud Sumarna Surapranata mengatakan, 25 persen materi soal menjadi jangkar atau penanda kualitas nasional. Menurut dia, guru yang terlibat membuat soal telah menjalani pelatihan agar kualitas soal tidak mengecewakan dan sinergis dengan misi pemerintah dalam menguatkan pendidikan karakter di setiap daerah.
Ia menjelaskan, para guru membuat soal pilihan ganda dan uraian. Dalam dua jenis soal tersebut disisipkan materi dari pusat sebagai standarisasi. “Dengan itu, para guru yang terlibat dalam pembuatan soal, tidak mengalami kesulitan. Sebab mereka telah terbiasa menyusun soal dan dibantu oleh soal jangkar. Satu kabupaten memiliki satu kelompok kerja guru yang dilatih pembuatan soal,†ujar Pranata.
Ia menuturkan, pemeritah daerah juga turut terlibat dalam proses penyusunan dan pembuatan soal ini. “Pemda dapat menggandakan atau melakukan replikasi guru untuk ujian sekolah. Soalnya masih ada mata pelajaran yang tidak di-USBN-kan seperti pendidikan olah raga. Dengan melibatkan pemda, kualitas soal untuk anak didik semakin meningkat,†katanya.
Jumlah KKG sekolah dasar saat ini sebanyak 9.086 kelompok, sedangkan MGMP sekolah menengah pertama ada 2.691. Untuk MGMP sekolah menangah atas sebanyak 2.532 dan MGMP sekolah menengah kejuruan ada 2.206 kelompok. Total KKG dan MGMP nasional sebanyak 18.881 kelompok. (*)