SLEMAN (KRjogja.com) - Presiden RI Jokowi menegaskan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk membeli alat kelengkapan sekolah. Jika disalahgunakan, KIP dapat dicabut. Â
Sementara penerimaan KIP tahun ini meningkat dibandingkan tahun kemarin. Tujuan pemberian KIPuntuk mencegah anak putus sekolah. â€Penggunaan KIP ini harus hati-hati, hanya untuk membeli kelengkapan atau keperluan sekolah. Tidak boleh untuk membeli pulsa. Jika disalahgunakan, KIP dapat dicabut,â€Â  kata Jokowi saat membagikan KIP kepada anak yatim piatu di SMKN 1 Tempel, Sabtu (4/2).
Untuk wilayah DIY, ada sekitar 1.190 KIP yang dibagikan ke anak yatim piatu dan panti tingkat SD, SMP dan
SMA/SMK. Harapannya, agar mereka dapat sekolah minimal hingga jenjang menengah atas. Mengingat sekarang ini masih banyak tenaga kerja lulusan SD sekitar 42,3 persen, SMP sekitar 60 persen dan SMA 80 persen.
â€Saya  tidak  ingin  anak-anak putus sekolah karena tidak punya biaya. Dengan ada KIP ini, anak-anak dapat
tetap sekolah minimal 12 tahun,“ ujarnya. Target penerimaan KIP seluruh Indonesia sekitar 17,9 juta. Jumlah tersebut naik jika dibandingkan 2016 sekitar 16,4 juta.
Peningkatan itu karena anggaran juga meningkat. “Kalau anggarannya meningkat, ya penerimanya juga ikut meningkat,†terangnya.
Presiden Jokowi juga membagikan hadiah sepeda kepada peserta yang berani tampil maju. Sebelum mendapat sepeda,para siswa yang maju diminta menjawab pertanyaan Presiden Jokowi, di antaranya seperti menyebutkan provinsi di Indonesia, suku di Indonesia, jenis ikan dan menghitung.
Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan, untuk anak yatim piatu dan anak panti yang akan menerima KIP seluruh Indonesia sebanyak 896.000. Sekarang yang sudah terdistribusi sekitar 158.000 KIP. Untuk anak SDÂ mendapatkan Rp 450.000, SMP Rp 750.000 dan SMA/SMK Rp 1 juta.