berita

Peringati Hardiknas, Mendikbud Ajak Guru dan Orang Tua Bersinergi Optimalkan Pembelajaran

Senin, 4 Mei 2020 | 17:28 WIB
Foto: Ist

JAKARTA, KRJOGJA.com - Pada puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengajak semua pihak termasuk orang tua, guru, dan murid untuk bersinergi mengoptimalkan pembelajaran melalui penggunaan teknologi. Pandemi Corona virus Disease (Covid-19) telah mengubah banyak pola dalam keseharian, termasuk mengharuskan pembelajaran jarak jauh berlangsung dari rumah.

"Untuk pertama kalinya kita melihat dari dua sisi, orang tua untuk pertama kalinya sadar betapa sulitnya mendidik anak. Di sisi lainnya, guru juga menyadari untuk pertama kalinya, bahwa tanpa adanya peran orang tua yang baik, maka pendidikan anak ini tidak akan sukses," terang Mendikbud dalam wawancara telekonferensi dengan Najwa Shihab pada program Belajar dari Covid-19 yang disiarkan di TVRI dan Youtube Kemendikbud, Jakarta, Sabtu (2/5/2020).

"Jadi, keluarga, guru dan murid itu merupakan satu tim untuk menyukseskan pendidikan anak,” lanjutnya.

Salah satu pembelajaran dari krisis akibat Covid-19 adalah keluar dari zona nyaman. Dan disitulah, menurut Mendikbud, pembelajaran yang baik dapat terjadi. "Satu-satunya cara untuk benar-benar belajar dan tumbuh sebagai individu, mau itu murid atau orang dewasa adalah untuk keluar dari zona nyaman kita. Di situlah level pembelajaran paling optimal," tegasnya.

Mendikbud berpesan agar masyarakat melihat kondisi krisis akibat Covid-19 ini dari sisi positif sebagai sebuah pelajaran penting yang berguna untuk masa depan. “Kita menggunakan kesempatan ini untuk belajar mengenai sains, kesehatan, pendidikan, maupun teknologi. Kita belajar dari krisis ini mengenai kepemimpinan," ungkapnya.

"Satu hal yang terpenting adalah kita belajar dari krisis ini mengenai diri kita sendiri dan hati nurani,” pesan Nadiem.

Sebelumnya, saat ditanya mengenai tantangan terbesar dalam menghadapi perubahan drastis akibat pandemi Covid-19 ini, Mendikbud menyampaikan salah satunya adalah terus menggunakan akal sehat dalam menyaring berbagai informasi yang datang. Ia juga mengingatkan sangat mudah mencari kambing hitam untuk disalahkan.

Padahal kondisi saat ini juga sudah sering disampaikan oleh para ilmuwan sejak lama.

"Yang terpenting, kita belajar dari pengalaman (pandemi) ini. Dan kita bisa mengantisipasi bencana-bencana lain di masa depan," ujarnya.

Sektor pendidikan akan merespons ini dengan melakukan penguatan pada pembelajran sains (ilmu pengetahuan alam).

Disebut Nadiem, bahwa kini tugas guru sekolah adalah mendekatkan siswa dengan sains yang disertai dengan contoh-contoh yang lebih konkret, bukan memberikan penjelasan teoritis saja. "Contoh, menggunakan konsep biologi untuk menjelaskan tentang Covid-19. Kita harus mengajarkan anak dengan cara menyenangkan, tidak teoritis saja, tentang bagaimana sains membantu manusia," terang Mendikbud.

Mendikbud juga mengingatkan bahwa saat ini semua individu maupun organisasi saling terhubung dan saling memiliki ketergantungan satu sama lainnya. "Jadi, solidaritas kita sebagai satu kemanusiaan global itu luar biasa pentingnya," imbuhnya.

Pandemi Covid-19, lanjut Mendikbud juga menunjukkan ketimpangan sosial, ekonomi, dan infrastruktur di Indonesia. Sehingga semakin memperjelas perlunya bantuan ataupun penanganan khusus terhadap beberapa daerah di Indonesia.

Halaman:

Tags

Terkini

AKS AKK Yogyakarta Wisuda 96 Mahasiswa

Minggu, 3 November 2024 | 09:53 WIB