berita

FIHRRST dan BINUS Bantu Bina WBP Lapas Perempuan Tangerang

Sabtu, 29 September 2018 | 07:31 WIB

TANGERANG,KRJOGJA.com - Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) perempuan menghadapi permasalahan lebih kompleks, tidak hanya faktor psikis, tetapi juga psikologis. Sulitnya menerima kondisi yang terjadi, termasuk pemisahan dari keluarga dan sulit beradaptasi dengan lingkungan penjara, dan pengalaman trauma di masa lalu seringkali menjadi faktor yang membuat perempuan WBP cenderung memiliki tingkat permasalahan psikologis lebih tinggi.

Situasi itu yang menunjukkan pentingnya penyediaan layanan kesehatan mental bagi para perempuan penghuni lembaga pemasyarakatan. Melihat permasalahan tersebut The Foundation for International Human Rights Reporting Standards (FIHRRST) bekerjasama dengan Jurusan Psikologi Universitas BINUS telah mengupayakan penguatan kondisi psikologis WBP perempuan di LP Tangerang. 

WBP yang memiliki pengalaman traumatis dan kendala dalam pengelolaan stres dan emosi, diberi kesempatan mengikuti konseling emosi dan trauma. Selain itu, pelatihan seperti parenting skill, pelatihan interpersonal, dan komunikasi efektif, juga diberikan kepada WBP. FIHRRST menyadari pentingnya keberlanjutan dari capaian program ini. 

Untuk itu, program pelatihan selain diberikan kepada WBP, juga kepada pengelola lembaga pemasyarakatan. Pelatihan diberikan kepada petugas LP yang ditunjuk menjadi kader kesehatan mental, yang diharapkan dapat melanjutkan program penguatan kondisi psikologis dan karakter WBP di dalam LP perempuan Tangerang. Materi pelatihan itu meliputi; komunikasi efektif, layanan tanggap trauma, dan psychological first aid.

“Melibatkan organisasi masyarakat sipil dalam suatu program di lapas akan membantu menciptakan dan menjaga hubungan sehat antar WBP dan dengan lingkungan di luar lapas, mengurangi efek buruk atas kendala terbatasnya fasilitas di dalam penjara, dan turut berpengaruh dalam memperbaiki suasana di dalam lembaga pemasyarakatan,” kata James Kallman, pendiri FIHRRST, di sela-sela acara kuliah umum ‘Peran Kemitraan Public-private dan Ilmu Psikologi dalam Program Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan’ di Kampus BINUS, Alam Sutera, Tangerang, Jumat (28/9/2018).

Proyek ini, menurut dr Nuning Sukma, dokter medis di LP Perempuan Tangerang, sangat baik untuk pembinaan kesehatan mental di lapas, apalagi karena lapas tidak memiliki tenaga psikolog. Dengan adanya program ini, setidaknya WBP dapat secara mandiri mengatasi masalah, baik untuk pribadi maupun teman sesama WBP. 

"Pelatihan yang diberikan untuk petugaspun melatih mereka menumbuhkan rasa empati dan kepedulian saat menangani WBP yang memiliki masalah psikologis,” tuturnya. Sedangkan Direktur Eksekutif Yayasan TIFA, Darmawan Triwibowo, keynote spech kuliah umum mengatakan, memperbaiki kualitas pelayanan sistem lembaga pemasyarakatan adalah langkah penting yg tidak bisa ditunda lagi. (Ful)

Tags

Terkini

AKS AKK Yogyakarta Wisuda 96 Mahasiswa

Minggu, 3 November 2024 | 09:53 WIB