Krjogja.com - QATAR - Gelaran Piala Dunia 2022 yang sedang berlangsung di Qatar, bersama dengan Olimpiade Musim Dingin Beijing mendorong pengeluaran iklan seluler di tahun 2022 ini. Hal itu diungkapkan dalam sebuah laporan studi yang dilakukan oleh perusahaan intelijen pasar, data.ai.
Dikutip dari Arab News, Senin (12/12/2022) laporan data.ai, yang secara resmi dikenal sebagai App Annie, mencatat bahwa acara olah raga seperti Piala Dunia dan Olimpiade Musim Dingin akan mendorong pengeluaran global untuk iklan seluler hingga USD 362 miliar atau sekitar Rp 5,6 kuadriliun pada 2023 mendatang.
Hal itu dikarenakan konsumen di seluruh dunia akan menghabiskan waktu dengan perangkat Android dan Apple mereka selama acara Piala Dunia 2022 berlangsung.
Studi tersebut menambahkan bahwa perkiraan ini sekitar 7,7 persen lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya sebesar USD 336 miliar (Rp 5,2 kuadriliun) dari pengeluaran iklan untuk tahun 2022, dan naik hampir 25 persen, dibandingkan dengan USD 295 miliar 2021 lalu.
"Seluler akan mengambil alih pangsa dompet iklan karena lebih banyak waktu dihabiskan di aplikasi daripada sebelumnya, dengan total jam yang melampaui 4 triliun pada ponsel Android saja pada tahun 2022," kata laporan itu.
Namun, studi tersebut tidak mengungkapkan angka pasti pada proyeksi total durasi yang ditempuh pengguna di perangkat Apple.
Di sisi lain, laporan data.ai juga mencatat, pertumbuhan belanja iklan dapat melambat dalam menghadapi hambatan ekonomi.
Disebutkan bahwa aplikasi video pendek juga mendorong pertumbuhan di sektor ini, meskipun ada hambatan ekonomi global.
"Pengeluaran untuk iklan merek akan membantu meningkatkan efek penurunan pengeluaran untuk pemasaran kinerja dalam menghadapi anggaran pemasaran yang diperketat,” catat laporan tersebut lebih lanjut.
Sebelumnya, Presiden FIFA Gianni Infantino mengungkapkan bahwa Piala Dunia 2022 diperkirakan akan menjangkau 5 miliar orang di semua platform, yang dikenal sebagai acara olahraga terbesar tahun ini.