Krjogja.com - YOGYA - Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) tidak menampik adanya penurunan daya beli khususnya masyarakat lapisan bawah dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Untuk itu, pihaknya meminta Pemerintah agar mengendalikan dan memberikan subsidi sektor-sektor penting dan berdampak seperti pangan serta transportasi supaya daya beli konsumen tidak semakin tergerus nantinya
Ketua Dewan Pengawas LKY Saktya Rini Hastuti.mengatakan daya beli masyarakat sudah menurun akibat tingginya inflasi yang terjadi karena kenaikan harga berbagai kebutuhan dan jasa sebelumnya. Pasca kenaikan harga BBM, dipastikan kembali berdampak pada perubahan harga berbagai sektor penting sehingga dikhawatirkan daya beli konsumen akan semakin melemah jika tidak ada upaya antisipasinya.
"Kami melihat memang ada penurunan daya beli bagi masyarakat terutama lapisan bawah setelah harga BBM naik. Sebab dengan kenaikan harga BBM ini, otomatis harga-harga kebutuhan pokok pasti sudah naik saat ini," ujarnya kepada KRJOGJA.com, Rabu (12/10/2022).
Rini menyebut meski pemerintah telah menggulirkan berbagai skema bantuan sosial (bansos) dampak kenaikan BBM tersebut, namun dirasa masih sangat terbatas. Menyikapi kondisi tersebut, LKY berharap pemerintah melakukan pengendalian dan perlu mengucurkan subsidi di sektor-sektor penting dan berdampak kepada masyarakat seperti subsidi transportasi umum agar kenaikan tidak terlalu signifikan.
"Bantuan-bantuan sosial dari pemerintah memang ada tapi sangat terbatas dan hanya diberikan dalam jangka waktu tertentu. Sementara kenaikan harga terus terjadi, artinya harga-harga akan berada di kisaran yang berbeda sekarang," tandasnya.
Selain itu, LKY sekaligus berharap agar pemerintah memastikan ketersediaan dan kemudahan akses barang-barang kebutuhan pokok bagi masyarakat lapisan bawah. Termasuk elpiji subsidi 3 kg atau gas melon bagi masyarakat bawah dengan tepat sasaran dan tepat waktu.
"Masyarakat atau konsumen yang paling terdampak akibat kenaikan harga BBM karena biaya kenaikan tersebut akan dibebankan kepada mereka, baik kenaikan biaya logistik maupun kenaikan biaya lainnya," imbuh Mantan Ketua LKY tersebut.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY Yuna Pancawati menyatakan daya beli konsumen memang sempat melemah sejak pandemi Covid-19, namun mulai berangsur-angsur membaik saat ini. Meski demikian daya beli masyarakat memang belum sepenuhnya pulih karena dipicu beberapa hal, salah satunya yang berdampak adalah kenaikan harga BBM pada awal September lalu
"Pemerintah sudah berusaha maksimal menahan kenaikan harga BBM tetapi di tengah kondisi minyak dunia akhirnya mau tidak mau memaksa harga BBM dinaikkan. Akibatnya memicu kenaikan harga berbagai khusus pangan dan transportasi yang berujung pada terjadinya inflasi. Tentu saja pemerintah menyiapkan bansos dampak kenaikan harga BBM guna menjaga daya beli masyarakat khususnya kurung mampu atau.pra sejahtera," tuturnya. (Ira)