YOGYA, KRJOGJA.com - Pola utama distribusi perdagangan komoditas strategis yaitu beras, telur ayam ras, minyak goreng, dan gula pasir di DIY memiliki jumlah rantai utama yang sama seperti tahun sebelumnya yaitu tiga rantai utama. Sedangkan Margin Perdagangan dan Pengangkutan Total (MPPT) DIY 2020 untuk komoditas beras sebesar 17,78 persen, telur ayam ras 10,72 persen, minyak goreng 13,96 persen dan gula pasir 12,02 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Sugeng Arianto mengatakan pola utama distribusi perdagangan komoditas strategis 2020 antara lain beras dari Produsen-distributor-pedagang eceran-konsumen akhir dan telur ayam ras dari produsen-pedagang grosir-pedagang eceran-konsumen akhir. Selanjutnya, minyak goreng dari luar Provinsi-distributor-pedagang eceran-konsumen Akhir dan gula pasir dari produsen-distributor-pedagang eceran-konsumen akhir.
"Komoditas strategis yang terpilih adalah beras, telur ayam ras, minyak goreng, dan gula pasir sebab merupakan komoditas yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dan memiliki peran besar dalam pembentukan inflasi. Selain itu, komoditas yang mempunyai kontribusi cukup besar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB)," tuturnya di Yogyakarta, Minggu (21/11/2021).
Sugeng menyampaikan MPPT komoditas beras mencapai 17,78 persen maka mengindikasi kenaikan harga beras dari produsen (penggilingan padi) sampai ke konsumen akhir berdasarkan pola utamanya sebesar 17,78 persen. Pola utama distribusi perdagangan telur ayam ras tahun 2020 memiliki jumlah rantai dan pelaku perdagangan yang sama seperti pola utama tahun 2018, dengan MPPT mengalami penurunan sebesar 26,83 persen.
"Pola utama distribusi perdagangan minyak goreng pada 2020 memiliki jumlah rantai yang sama seperti pola utama 2018, tetapi ada perubahan pada pelaku usaha yang terlibat dan MPPT mengalami penurunan 1,59 persen. Pola utama distribusi perdagangan gula pasir juga sama seperti minyak goreng MPPT mengalami penurunan 7,36 persen," jelasnya.
Pola utama diasumsikan sebagai representasi pola distribusi perdagangan komoditas pada suatu wilayah yang dihubungkan sejumlah rantai pedagang perantara yang terlibat dalam pendistribusian komoditas dari produsen hingga ke konsumen akhir. Selain itu, pada pola utama dapat diperoleh MPPT yang mengindikasikan kenaikan harga dari produsen hingga ke konsumen akhir yang dihitung berdasarkan MPP setiap pelaku perdagangan yang terlibat. (Ira)