BPS : Kunjungan Wisman Terus Merosot

Photo Author
- Senin, 1 Februari 2021 | 17:44 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Selama tahun 2020, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 4,02 juta kunjungan atau turun sebesar 75,03 persen jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2019 yang berjumlah 16,11 juta kunjungan.

“Selama Januari hingga Desember 2020 jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia turun sekali hanya sebesar 4,02 juta kunjungan atau turun sebesar 75,03 persen jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2019 yang berjumlah 16,11 juta kunjungan. Ke depan di sektor pariwisata tidak hanya mengumpulkan data wisman saja, tetapi kita juga akan mengumpulkan data wisatawan nusantara serta pengeluarannya,” kata Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS), Suhariyanto, di Jakarta, Senin (1/2).

Sementara untuk jumlah wisman pada bulan Desember 2020 mencapai 165,1 ribu kunjungan atau mengalami penurunan tajam sebesar 88,08 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan Desember 2019 yang mencapai 1,38 juta kunjungan. Namun, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya November 2020, kondisi ini mengalami peningkatan sebesar 13,58 persen dari 144,5 ribu kunjungan.

Dikatakan, wisman yang berkunjung ke Indonesia pada bulan Desember 2020 paling banyak dari Timur Leste yakni mencapai 81,1 ribu kunjungan atau 49,4 persen, kemudian dari Malaysia mencapai 36,3 ribu kunjungan atau 28,2 persen dan dari Tiongkok sebesar 7,1 ribu kunjungan atau 4,3 persen. Sedangkan wisman yang datang lewat darat mencapai 96 ribu kunjungan atau 59 persen, lewat laut mencapai 44,5 ribu kunjungan atau 27 persen dan lewat udara 23,6 ribu kunjungan atau 14 persen.

Adapun Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia bulan Desember 2020 mencapai rata-rata 40,79 persen atau turun 18,60 poin dibandingkan dengan TPK bulan yang sama tahun 2019 yang tercatat sebesar 59,39 persen. Sebaliknya, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, TPK bulan Desember 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,65 poin.

Adapun TPK hotel klasifikasi bintang pada bulan Desember 2020 mengalami penurunan sebesar18,60 poin jika dibandingkan dengan bulan Desember 2019 yang tercatat sebesar 59,39 persen. Hampir seluruh provinsi di Indonesia mengalami penurunan persentase TPK, kecuali Provinsi Gorontalo, Papua Barat, dan Sulawesi Barat yangmengalami peningkatan masing-masing sebesar14,61 poin, 1,83 poin, dan 0,33 poin.

Penurunan tertinggi terjadi di Provinsi Bali sebesar 43,55 poin, diikuti oleh Provinsi Kepulauan Riau sebesar 29,26 poin, Provinsi DI Yogyakarta sebesar 27,12 poin, dan Provinsi Bengkulu sebesar 22,97 poin. Sementara itu, Provinsi Maluku tercatat sebagai provinsi dengan penurunan TPK terendah, yaitu sebesar 0,8 poin. (Lmg)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X