Begini Penampakan KRL Pengganti Prameks

Photo Author
- Senin, 5 Oktober 2020 | 18:05 WIB
Penampakan dalam KRL yang bakal gantikan Prameks (Harminanto)
Penampakan dalam KRL yang bakal gantikan Prameks (Harminanto)

MADIUN, KRJOGJA.com - November mendatang, KA Prambanan Ekspress (Prameks) akan berganti dari rangkaian berbahan bakar diesel menjadi Kereta Rel Listrik (KRL). Rute pertama yang akan dijajal yakni Yogyakarta menuju Klaten di mana kini Listrik Aliran Atas (LAA) sudah rampung dikerjakan.

KRjogja.com berkesempatan menyaksikan langsung pembuatan dan perbaikan KRL yang nantinya akan dioperasionalkan di rute Yogya-Solo-Kutoarjo (Kroya). Rangkaian KRL tersebut beberapa masih berada di markas PT Industri Kereta Api (Inka) di Madiun Jawa Timur sementara sebagian besar sedang direnovasi di Bukit Duri Jakarta.

GM Pengembangan PT Inka Persero, Junaidi mengungkap rangkaian KRL yang akan dioperasionalkan di rute Prameks merupakan buatan tahun 2010 lalu. Menurut Junaidi, KRL tersebut dibuat di PT Inka yang kemudian dioperasikan untuk rute Jabodetabek.

“Jadi rangkaian KRL tersebut dibuat tahun 2010, lalu dipakai di Jabodetabek dan kini setelah di Jogja ada aliran listriknya maka bersiap dioperasikan di sana. Kereta ini lebih ramah lingkungan karena operasionalnya menggunakan listrik, berbeda dari yang lalu menggunakan diesel,” ungkapnya di sela mendampingi tinjauan wartawan bersama anggota DPRD DIY, Senin (5/10/2020).

Selain ramah lingkungan, KRL yang nantinya dioperasionalkan di Jogja-Solo-Kutoarjo tersebut dinilai lebih mudah perawatannya. Komponen dalam kereta lebih sedikit sehingga teknisi akan mudah menghandle apabila terjadi permasalahan ketika beroperasi.

“Kalau kecepatan, rata-rata sama sesuai ukuran rel di Indonesia, mungkin di angka 120 kilometer per jam, itu maksimalnya. Namun, itu tadi berbeda KRL ini lebih go green karena minim emisi juga mudah secara perawatan karena komponennya sedikit,” imbuhnya lagi.

Secara penampakan interior, KRL yang berada di PT Inka Madiun ini memiliki tempat duduk samping memanjang. Penumpang juga bisa berdiri dengan berpegangan pada handle yang sengaja diletakkan di bagian atas. Kursi yang berderet di sebelah kanan dan kiri gerbong pun dibuat nyaman dengan busa.

Sementara perwakilan anggota DPRD DIY, Retno Sudiyanti menyatakan pihaknya merasa perlu mendapatkan informasi secara rinci terkait salah satu moda transportasi yang kedepan akan beroperasi di wilayah DIY. Ia mengaku cukul takjub dengan pekerjaan PT Inka yang ternyata mampu memproduksi kereta bahkan mengekspor hingga beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Bangladesh, Srilanka dan Australia.

“Informasi ini sangat penting untuk masyarakat bahwa kereta yang nantinya digunakan untuk Prameks itu diproduksi oleh anak-anak negeri. Kami melihat pabrik Inka luar biasa dan harapannya bisa semakin baik kedepan,” tegas Retno.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Wiwik Widayanti mengatakan pihaknya kini sedang merampungkan infrastruktur penunjang di stasiun wilayah Daop 6 Yogyakarta (Yogya-Solo-Kutoarjo) untuk memaksimalkan operasional KRL yang rencanannya diujicobakan November mendatang. KRL tersebut akan menggantikan peran Prameks yang selama ini menjadi primadona pengguna untuk wilayah Yogya-Solo-Kutoarjo untuk bepergian. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X