KLATEN, KRJOGJA.com - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang dijalankan oleh masyarakat adalah salah satu kelompok yang mengalami dampak berantai dari situasi pandemi COVID-19. Kegiatan ekonominya nyaris terhenti karena penjualan terhenti dengan adanya penutupan tempat wisata dan sekolahan.
Guna menggerakkan kembali kegiatan UMKM tersebut, Danone Indonesia melalui PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) menyerap produk mereka untuk dibagikan sebagai bantuan bagi kelompok rentan yang tersebar di Panti Asuhan.
Danone Indonesia melalui Sarihusada telah melaksanakan program Peningkatan Mutu Susu selama dua puluh sembilan tahun dengan menggandeng konsultan dari Universitas Gadjah Mada dengan pola kemitraan.
“Kami berupaya untuk berbagi pengetahuan dan memberikan pendampingan kepada peternak lokal mitra Sarihusada yang ada di Jogjakarta dan Jawa Tengah di mana kami beroperasi. Dengan upaya tersebut diharapkan susu hasil peternak lokal yang berkualitas tinggi dapat diserap oleh industri susu secara nasional serta dapat berkontribusi pada pengembangan usaha lokal pengolahan makanan dan minuman berbasis susu seperti Yoghurtâ€, jelas Arif Wahyudin, Senior Sustainable Development Manager Danone Indonesia.
Distribusi Yoghurt dilakukan oleh LPTP (Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan) sebagai mitra Sarihusada setiap 3 hari pada tanggal 4-13 Mei 2020 yang menjangkau Panti Asuhan di Yogyakarta dan Klaten. Danone Indonesia melalui Sarihusada berkomitmen untuk terus berkontribusi memberikan pasokan makanan sehat dan bernutrisi untuk masyarakat selama pandemi. Bantuan Yoghurt ini menyusul bantuan 10.000 tempe untuk kelompok rentan yang sama beberapa waktu lalu.
“Selain itu Sarihusada juga akan membagikan masker, hand sanitizer dan edukasi tentang Covid-19 sebagai upaya meminimalilir dampak pandemi bagi kesehatan peternakâ€, tutup Arif.
Sukiyem, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sumber Rejeki yang memproduksi yoghurt bersyukur sekali karena masih bisa berproduksi saat pandemi ini. “Titik Pemasaran kami paling tinggi adalah di tempat wisata dan sekolahan, dengan adanya pembatasan aktifitas, penjualan kami anjlok dan produksi nyaris terhentiâ€, Kata Sukiyem. KSM Sumber Rejeki sejak 2012 menjadi salah satu kelompok penerima manfaat tidak langsung dari Program Peningkatan Mutu Susu (PMS) yang dijalankan oleh Sarihusada, mereka menyerap susu produk dari peternak binaan di Yogya.
Program Peningkatan Mutu Susu berupaya mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh peternak lokal antara lain terbatasnya ketersediaan bibit sapi perah berkualitas, keterbatasan lahan untuk penanaman hijauan, rendahnya minat generasi muda menjadi peternak, terbatasnya pakan konsentrat yang berkualitas dengan harga terjangkau dan sumber air hingga rendahnya pengetahuan peternak dalam memelihara sapi perah dan penerapan teknologi, sehingga menghasilkan kualitas dan produktivitas susu tidak memadai. (*)