JAKARTA, KRJOGJA.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, virus Corona akan berdampak kepada pariwisata dan ekspor Indonesia. Misalnya di sektor pariwisata, jumlah wisatawan dari Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia dari Januari hingga Desember 2019 mencapai 12 persen dari total wisman yang berkunjung ke Indonesia yang mencapai 16,11 juta orang atau hanya sekitar 2 juta orang.
Namun bila pemerintah Tiongkok melarang penduduknya melakukan kunjungan ke negara lain termasuk Indonesia, maka potensi kehilangan jumlah wisatawan dari Tiongkok ke Indonesia cukup besar.
"Dampak virus Corona pasti ada, karena ada larangan dari pemerintah Tiongkok untuk berkunjung ke negara- negara lain, termasuk Indonesia. Potensi jumlah wisman dari Tiongkok tahun 2019 lalu sekitar 12 persen atau sekitar 2 juta orang. Dengan adanya virus ini, maka ini tentu akan berdampak kepada total jumlah wisman kita,†kata Suhariyanto di Jakarta, Senin (3/2).
Sementara dampak ke sektor ekspor impor, menurut Suhariyanto, juga pasti ada. Pasalnya Tiongkok salah satu negara tujuan ekspor dan impor Indonesia. Dengan adanya virus ini, maka permintaan dan pengiriman barang Pasti tidak ada, tentu akan membuat jumlah penerimaan ekspor dan impor pasti berkurang. Namun berapa kemungkinan penurunan penerimaan dari ekspor dan impor ini, Suhariyanto mengaku belu bisa menghitungnya. “Untuk kerugian di sektor ekspor impor ini berapa, akan kita lihat nanti,†tegasnya.
Jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia selama tahun 2019 Selama tahun 2019, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 16,11 juta kunjungan atau naik 1,88 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2018 yang berjumlah 15,81 juta kunjungan. Sedangkan kunjungan wisatawan wisman ke Indonesia Desember 2019 mengalami penurunan 2,03 persen dibanding jumlah kunjungan pada Desember 2018.Â
Sementara itu, jika dibandingkan dengan November 2019, jumlah kunjungan wisman pada Desember 2019 mengalami kenaikan sebesar 7,52 persen. (Lmg)