JAKARTA, KRJOGJA.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di, Jakarta, Selasa (15/1) menjelaskan impor selama tahun 2018, mencapai 188,63 miliar dolar AS atau meningkat 20,15 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 156,99 miliar dolar AS.
“Secara kumulatif dari Januari – Desember 2018 total impor selama mencapai 188,63 miliar dolar AS atau meningkat 20,15 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 156,99 miliar dokar AS,†katanya.
Suhariyanto menjelaskan adapun nilai impor Indonesia Desember 2018 mencapai 15,28 miliar dolar AS atau turun 9,60 persen dibanding November 2018, namun naik 1,16 persen jika dibandingkan Desember 2017. Impor nonmigas Desember 2018 mencapai 13,31 miliar dolar AS atau turun 5,14 persen dibanding November 2018, sebaliknya meningkat 6,16 persen jika dibanding Desember 2017.
"Impor migas Desember 2018 mencapai 1,97 miliar dolar AS atau turun 31,45 persen dibanding November 2018, demikian juga apabila dibandingkan Desember 2017 turun 23,33 persen."
Dia mengatakan penurunan impor nonmigas terbesar Desember 2018 dibanding November 2018 adalah golongan bahan kimia organik sebesar 174,4 juta dolar AS (27,07 persen), sedangkan peningkatan terbesar adalah golongan buah-buahan sebesar 69,8 juta dolar AS (68,90 persen).
Adapun negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Desember 2018 yakni Tiongkok dengan nilai 45,24 miliar dolar AS (28,49 persen), Jepang 17,94 miliar dolar AS (11,30 persen), dan Thailand 10,85 miliar dolar AS (6,83 persen). Impor nonmigas dari ASEAN 19,85 persen, sementara dari Uni Eropa 8,86 persen.
Nilai impor semua golongan penggunaan barang baik barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal selama Januari–Desember 2018 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing 22,03 persen, 20,06 persen, dan 19,54 persen. ( Lmg)
