Pemerintah Gandeng 100 Restoran Diaspora, Ini maksudnya

Photo Author
- Selasa, 20 November 2018 | 14:05 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com – Berbagai celah untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan terus dimaksimalkan termasuk lewat sektor kuliner.  Salah satu strateginya menyelenggarakan Wonderful Indonesia Gastronomy Forum 2018. Acara ini akan digelar di Aryadutta Hotel, Jakarta 22 hingga 23 November 2018.

Menurut Ketua Tim Percepatan Wisata Belanja dan Kuliner Kemenpar, Vita Datau Messakh, event ini bertujuan untuk mengajak lebih dari 100 restoran Indonesia milik diaspora di mancanegara. Agar, mereka menjadi mitra co-branding Kemenpar. Hal ini dimaksudkan untuk mensinergikan langkah serta mendukung sepak terjang restoran Indonesia di luar negeri. Sekaligus juga menduniakan kuliner Indonesia.


"Kuliner merupakan diplomasi sosial yang paling halus, cepat, dan efektif untuk mempopulerkan sesuatu ke pasar global. Sebagai contoh Amerika dengan distribusi film Hollywood dan gaya hidup masakan cepat saji dan Korea dengan drama K-Pop dan kulinernya. Tak saja mereka mampu  mempopulerkan social budayanya, namun juga memberikan dampak branding positif bagi pariwisatanya," ujar Vita Datau, Senin (19/11).

Vita yang sering mewakili Indonesia di forum gastronomi dunia menambahkan, restoran Indonesia milik diaspora merupakan mitra yang sangat strategis. Restoran-restoran ini dapat memainkan peran yang sangat strategis. Tentunya sebagai etalase pariwisata Indonesia, khususnya wisata kuliner. Namun persaingan di kancah global juga tak dapat dianggap ringan. Pasalnya restoran-restoran ini menghadapi persaingan yang sangat ketat dengan negara tetangga. Terlebih restoran negara tetangga telah mendapatkan dukungan langsung dari pemerintah mereka.

"Menjadi mitra co-branding Kemenpar merupakan kerjasama yang saling menguntungkan. Mereka dapat menggunakan kekuatan merek Wonderful Indonesia untuk menaikan nilai merek restoran mereka. Timbal baliknya, mereka akan mempromosikan 10 destinasi prioritas Indonesia melalui berbagai materi branding yang telah disediakan oleh Kemenpar. Dengan demikian akan memancing keinginan warga dunia untuk datang ke  Indonesia," terang Vita.

Selain itu, kontribusi kuliner tehadap perekonomian Indonesia sangatlah besar. Menurut data terbaru BPS dan Bekraf, PDB ekonomi kreatif (Ekraf) Indonesia tahun 2016 adalah sebesar Rp.923 triliun. Atau sebesar 7,4% dari total PDB Indonesia.  "Dari nilai sebesar itu, kontribusi terbesar datang dari sektor kuliner. Dimana kuliner menyumbang sekitar 41% atau senilai sekitar Rp.382 triliun. Ini juga celah yang bagus untuk terus kita maksimalkan," ungkap Vita.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X