JAKARTA, KRJOGJA.com - Pemerintah semakin agresif menjaring wisatawan Asia Tenggara. Negara yang disasar kali ini adalah Laos dan Myanmar. Goalnya, merealisasikan target 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2018.Â
“Pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara semakin meningkat. Pangsa pasarnya sangat potensial. Terbukti sekitar 40 persen wisatawan Indonesia berasal dari wilayah Asia Tenggara. Ini yang ingin kami tingkatkan," ungkap Ukus, Minggu (23/9).
Dijelaskannya, sales mission diharapkan mampu memberikan informasi mengenai destinasi di Indonesia. Terlebih lagi, Indonesia memiliki sejumlah destinasi top. Seperti Pulau Jawa yang menjadi Pulau Nomor 1. Pulau terbaik di Dunia. Pendekatan dengan Laos dan Myanmar juga tepat. Karena, sudah ada akses penerbangan langsung kesana.
Pertemuan bisnis ini dilaksanakan secara round robin (sellers meet buyers). Sehingga, semua sellers dapat bertemu dengan seluruh buyers yang hadir. Dalam kesempatan itu juga hadir tamu istimewa yakni Duta Besar RI untuk Laos, Pratito Soeharyo. Sales mission Laos dan Myanmar, makin melengkapi eksplorasi Kemenpar di pasar Asia Tenggara.Â
Sebelumnya, Kemenpar sudah menggali wisatawan di Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Untuk menambah daya dobrak, tarian serta kuliner Indonesia turut diboyong. Sekaligus memberikan gambaran kekayaan alam dan budaya Indonesia.
Duta Besar RI untuk Laos, Pratito Soeharyo, menyampaikan, sepanjang 73 tahun usia negara Indonesia dan 61 tahun hubungan bilateral Indonesia-Laos terdapat banyak kemajuan. Namun demikian masih terdapat ruang pengembangan lebih lanjut , khususnya dibidang kerjasama kebudayaan serta pariwisata. (*)