India Mulai Larang Ekspor Beras, Singapura dan Malaysia Galau

Photo Author
- Rabu, 2 Agustus 2023 | 20:07 WIB
ilustrasi dok
ilustrasi dok

Krjogja.com - Jakarta - Larangan ekspor beras dari India memicu kekhawatiran pada pasar beras global, dan jutaan orang diperkirakan akan terkena dampaknya, dengan konsumen Asia dan Afrika akan menanggung beban terbesar.


Sebagai informasi, India dikenal sebagai pengekspor beras terbesar di dunia. Negara itu memberhentikan ekspor beras putih non-basmati pada 20 Juli lalu, dalam upayanya menjinakkan harga pangan domestik yang melonjak dan memastikan ketersediaan yang memadai.


Negara ini menyumbang lebih dari 40 persen perdagangan beras global.


"Skala masyarakat yang terkena dampak pelarangan beras India akan mencapai jutaan," kata Mohanty Samarendu, Direktur Regional Asia di International Potato Center, dikutip dari CNBC International, Rabu (2/8/2023).


Analisis dari bank asal Inggris, Barclays mengungkapkan, Malaysia berpotensi menjadi negara yang paling rentan, karena ketergantungannya yang cukup besar pada beras India.


"(Negara) ini mengimpor sebagian besar pasokan berasnya, dan India menyumbang bagian yang relatif besar dari impor berasnya," ungkap para analis Barclays.


Selain Malaysia, Singapura kemungkinan akan terpengaruh juga, dengan laporan yang menunjukkan bahwa India menghasilkan sekitar 30 persen dari impor beras negara kota tersebut.


Namun, Barclays mencatat bahwa Singapura sangat bergantung pada impor makanan secara umum, bukan hanya beras. Negara tersebut saat ini sedang mencari pengekspor lain.


Dilaporkan, harga beras secara global saat ini berada di level tertinggi dalam satu dekade, dengan musim panas ekstrem El Nino yang menambah risiko pada produksi global di produsen beras utama Asia lainnya seperti Thailand, Pakistan, dan Vietnam.


Barclays menyebut, Filipina juga akan menjadi negara yang rentan terhadap kenaikan harga beras global, mengingat bobot beras tertinggi dalam keranjang CPI negara tersebut.


Namun, sebagian besar impor beras negara Asia Tenggara itu berasal dari Vietnam. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X