JAKARTA, KRJOGJA.com - Nilai perdagangan dan investasi yang tumbuh positif di 2016 digunakan sebagai momentum peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Norwegia di masa mendatang. Demikian poin penting yang dihasilkan saat Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg di sela perhelatan KTT G20 di Hamburg.Â
"Nilai perdagangan 2016 mengalami peningkatan 40,5% dibandingkan 2015. Sementara investasi mengalami peningkatan sebesar 772 %, termasuk peningkatan investasi portofolio dari Pension Global Fund Norwegia. Perkembangan positif ini perlu terus kita pertahankan, atau bahkan ditingkatkan,†kata Presiden Jokowi kepada PM Erna yang pernah berkunjung ke Indonesia pada tahun 2015 yang lalu.
Presiden Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia telah memperoleh peringkat investment grade dari tiga lembaga rating dunia. â€Saya juga harapkan dukungan Yang Mulia agar negosiasi Indonesia-EFTA CEPA (European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement) dapat diselesaikan tahun ini,†ujar Presiden Jokowi.Â
Selain bidang ekonomi, Presiden Jokowi juga meminta perhatian pemerintah Norwegia Resolusi Parlemen Norwegia tanggal 2 Juni 2017 mengenai kelapa sawit.Â
Menurut Presiden Jokowi, resolusi ini tidak sejalan dengan semangat kerja sama REDD+ antara Indonesia dan Norwegia, serta menafikan upaya-upaya Indonesia terkait penanggulangan perubahan iklim, perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. “Saya percaya bahwa Pemerintah Norwegia akan mendukung hubungan perdagangan yang terbuka dan fair,†ungkap Presiden. (*)