Defisit Transaksi Berjalan Berpotensi Melebar

Photo Author
- Senin, 20 Februari 2017 | 16:52 WIB

BANDUNG (KRjogja.com) – Defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada tahun ini berpotensi melebar dibandingkan tahun lalu sebesar USD16,3 miliar atau menyusut rasionya terhadap produk domestik bruto hingga 1,8%.

CAD tahun lalu lebih kecil dibandingkan 2015 yang mencapai USD17,5 miliar atau 2,06% terhadap PDB. Namun demikian, perbaikan CAD pada tahun lalu terjadi akibat siklus ekonomi. Meski CAD tercatat menyusut, neraca pendapatan primer dalam CAD masih negatif Rp29,7 miliar. 

Bahkan, angka ini lebih besar daripada tahun 2015 sebesar Rp28,4 miliar. Untuk diketahui, neraca pendapatan primer menggambarkan utang plus bunga yang harus dibayar suatu negara. 

"Secara struktural memang masih ada masalah di Indonesia. Itulah mengapa kita butuh reformasi struktural,” ujar Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Yoga Affandi, saat pelatihan wartawan di Bandung akhir pekan lalu. 

Selain itu, lanjutnya, neraca perdagangan jasa juga tercatat masih negatif. Surplus neraca perdagangan barang pada tahun lalu yang mencapai USD8,78 miliar tidak diimbangi dengan neraca perdagangan jasa yang mencatat defisit. 

"Ini karena kegiatan ekspor impor kita yang masih menggunakan jasa maskapai asing," sebutnya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X