JAKARTA (KRjogja.com) - Pemerintah terus menggencarkan pembangunan infrastruktur. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing Indonesia yang dianggap saat ini masih tertinggal dari beberapa negara tetangga.
Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yusid Toyib‎ dalam keterangannya mengungkapkan, sektor konstruksi memiliki konstribusi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 10,5 persen dari PDB Nasional pada tahun lalu dan memiliki multiplier effect terhadap sektor lain.
"Pasar konstruksi Indonesia merupakan pasar konstruksi terbesar Asia Tenggara dan nomor 4 terbesar di Asia, setelah China, Jepang dan India," kata dia, Jumat (20/1/2017).
Dengan potensi yang demikian besar ternyata sektor konstruksi di Indonesia menghadapi kendala, salah satunya ketersediaan tenaga kerja konstruksi yang berkualitas yang bisa berakibat pada rendahnya daya saing konstruksi.
Menurutnya, sertikasi tenaga kerja konstruksi adalah kunci jawaban untuk meningkatkan daya saing sektor konstruksi. Untuk itulah dirinya mengajak Unit Organisasi di Kementerian PUPR terutama PPK dan Satker agar turut serta mengawasi.
"Agar dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi menggunakan tenaga kerja konstruksi yang bersertifikat," tambahnya. (*)