JAYAPURA (KRjogja.com) - Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengungkapkan pihaknya tengah membangun infrastruktur kelistrikan di Provinsi Papua dan Papua Barat senilai Rp7 triliun.
"Kami saat ini tengah membangun pembangkit baru berkapasitas total 253 MW yang tersebar di 13 titik di Papua dan Papua Barat, transmisi sepanjang 246 KM Sirkit dan delapan Gardu Induk dengan nilai investasi Rp7 triliun," ujarnya di Jayapura, Senin. Ia pun menegaskan PLN berkomitmen untuk memperbanyak jumlah pembangkit yang menggunakan energi baru terbarukan sebagai bahan bakarnya.Â
"Keberadaan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan di Papua dan Papua Barat merupakan bukti komitmen PLN mendukung pemerataan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan sebagai sumber tenaga listrik hingga 23 persen pada 2025," kata dia.Â
Sofyan Basir mengungkapkan kini kondisi kelistrikan di Papua dan Papua Barat mempunyai total daya mampu 294 MW, dengan beban puncak 242 MW. "Pertumbuhan beban rata-rata 8 persen tiap tahunnya, dan jumlah pelanggan sebanyak 521 ribu pelanggan," ujarnya lagi.Â
Pada kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo meresmikan enam infrastruktur kelistrikan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Enam infrastruktur kelistrikan yang diresmikan Presiden, adalah, PLTA Orya Genyem (20 MW), PLTMH Prafi Manokwari (3 MW), SUTT 70 KV Genyem-Waena-Jayapura (sepanjang 174,6 km sirkit), SUTT 70 KV Holtekam-Jayapura (43,4 KM), Gardu Induk Waena-Sentani 20 MVA, dan GI Jayapura 20 MVA.Â
Pada kunjungan ke Papua, Presiden melakukan beberapa kegiatan seperti peresmian proyek-proyek PLN, membagikan makanan tambahan di Kabupaten Jayapura, dan meninjau proses pembangunan Pasar Mama-Mama Papua di Kota Jayapura. Pada hari kedua (18/10), Presiden direncanakan bertolak ke Kabupaten Yahukimo untuk meresmikan Bandar Udara Nop Goliat Dekai, lalu meresmikan program satu harga BBM di Papua, dan meninjau pesawat BBM Air Tractor AT-802. (*)