JAKARTA (KRjogja.com) - Memanfaatkan cangkang kelapa sawit sebagai sumber bahan bakar, pembangkit listrik biomassa 10 megawatt(mw) siap dibangun di Kalimantan Barat.Â
Hal ini dipastikan setelah General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat Bima Putra Jaya bersama Direktur Utama PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari Suhendera, sebagai pengembang listrik swasta (IPP), menandatangani perjanjian jual beli listrik dengan disaksikan oleh Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan Djoko R Abumanan di PLN Kantor Pusat.
Pembangkit yang berlokasi di Desa Wajok, Siantan, Kabupaten Mempawah ini merupakan pembangkit biomassa pertama yang dibangun di Kalimantan Barat. Dengan biaya investasi sebesar Rp250 miliar, pembangkit biomassa ini akan dibangun dalam jangka waktu 14 bulan. Sehingga diharapkan pada Desember 2017 sudah dapat beroperasi.Â
Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan Djoko R Abumanan mengatakan bahwa PLN mendukung pengembangan dan pemanfaatan sumber-sumber energi baru terbarukan untuk pembangkit listrik. "Di Kalimantan itu sangat banyak potensi biomassa. Pembangkit listrik biomassa ini selain cepat pengerjaanya juga dapat dibangun dekat dengan transmisi listrik yang sudah ada milik PLN. Sehingga begitu produksi, listriknya langsung disalurkan,†jelas Djoko dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (11/9/2016).Â
Pembangkit biomassa ini akan memproduksi sekitar 70 juta kilowatt hour (kWh) dalam setahun dengan menggunakan 98.400 ton limbah cangkang sawit sebagai bahan bakar. Listrik yang dihasilkan disalurkan melalui jaringan 20 kilo Volt (kV) sepanjang 5,6 kilometer sirkuit (kms) dari titik interkoneksi Gardu Induk (GI) Siantan ke sistem Khatulistiwa. Saat ini sistem listrik Khatulistiwa melayani pelanggan PLN di Pontiantak, Kubu Raya, Mempawah, Singkawang, Pembangkat, dan Sambas. (*)