Konsumsi Bahan Bakar Khusus Melonjak

Photo Author
- Minggu, 4 September 2016 | 15:37 WIB

YOGYA (KRjogja.com) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) IV area Jawa Tengah (Jateng) dan DIY melaporkan konsumsi bahan bakar khusus (BBK), terutama Pertalite dan Pertamax mengalami peningkatan yang luar biasa mencapai 55 persen. Konsumsi Premium di DIY maupun Jateng sendiri hanya tinggal 45 Persen dalam kurun waktu 1,5 bulan ini. Konsumsi Premium tersebut ditargetkan akan ditahan di 40 hingga 45 Persen sampai akhir tahun 2016.

"Sebelumnya konsumsi Premium di DIY dan Jateng masih 70 persen, kini tinggal sekitar 45 persen. Konsumsi rata-rata Pertalite dan Pertamax di DIY sendiri mencapai sekitar 45 persen," ujar Marketing Branch Manager Pertamina DIY dan Surakarta, Dody Prasetya usai mengenalkan Pertamina Corner sekaligus memperingati Hari Pelanggan Nasional di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Lempuyangan, Minggu (04/09/2016).

Dody menyampaikan upaya untuk menekan ketergantungan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan beralih ke BBK di DIY cukup efektif dibantu dengan sejumlah kebijakan. Kebijakan untuk menggenjot penjualan BBK di DIY antara lain tidak dilayaninya pembelian Premium dengan jeriken agar para pengercer membantu memasarkan produk BBK.

"Kita telah banyak menyediakan nosel Pertalite supaya masyarakat lebih gampang membelinya dan tidak mengantre didukung lebih dari 90 persen SPBU di DIY yang menjual Pertalite Banyaknya nosel Pertalite ini tidak akan menghilangkan nosel Premium, Premium masih ada," tandas Dody.

Perseroan sekaligus mengenalkan Pertamina Corner yang mudah berupa direct sales atau pendekatan langsung kepada pelangan. Mengingat Pertamina Corner ini merupakan pelayanan mobile yang setiap hari bisa bergerak, sehingga setiap ada event langsung marapat dan memudahkan pelanggan. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X