Neraca Perdagangan Surplus, Ekspor dan Impor Sama-Sama Turun Pada Juni 2023

Photo Author
- Minggu, 6 Agustus 2023 | 18:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

Krjogja.com - YOGYA - Ekspor DIY mencapai US$41,2 juta pada Juni 2023, turun 0,72 persen dibanding bulan sebelumnya, begitu pun impor senilai US$8,3 juta.yang turun 29,66 persen. Sedangkan, neraca perdagangan DIY Juni 2023 mengalami surplus US$32,9 juta yang lebih rendah dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar US$43,7 juta.

"Nilai ekspor DIY Juni 2023 mencapai US$41,2 juta atau turun 0,72 persen dibanding Mei 2023. Dibanding Juni 2022 nilai ekspor turun 24,82 persen. Secara kumulatif, nilai ekspor DIY Januari-Juni 2023 mencapai US$232,7 juta atau turun 24,30 persen dibanding periode yang sama tahun 2022," tutur Kepala BPS DIY Herum Fajarwati di Yogyakarta, Minggu (6/8/2023).

Herum mengatakan ekspor Juni 2023 terbesar adalah ke Amerika Serikat (AS) US$17,3 juta, disusul Jepang US$3,6 juta dan Jerman US$3,4 juta. Kontribusi ketiganya mencapai 58,98 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa sebesar US$9,6 juta dan ASEAN sebesar US$0,9 juta.

,"Kenaikan terbesar ekspor Juni 2023 terhadap Mei 2023 terjadi pada minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian sebesar US$0,8 juta. Sementara penurunan terbesar adalah perabot, penerangan rumah sebesar US$0,9 juta," paparnya.

Menurut sektor, ekspor hasil pertanian Juni 2023 turun 66,67 persen dibanding Mei 2023. Sementara, ekspor hasil industri pengolahan turun 0,24 persen. Dibanding Juni 2022, ekspor hasil pertanian turun 50,00 persen. Sementara ekspor hasil industri pengolahan turun 24,73 persen.

"Nilai impor DIY Juni 2023 mencapai US$8,3 juta, turun 29,66 persen dibandingkan Mei 2023. Sementara jika dibandingkan Juni 2022, nilai impor turun 25,54 persen. Secara kumulatif, nilai impor Januari-Juni 2023 mencapai US$63,6 juta atau turun 15,64 persen dibanding periode yang sama 2022," terang Herum.

Lebih lanjut, ia menyebut tiga negara pemasok barang impor terbesar Juni 2023 adalah China US$2,5 juta, AS US$2,4 juta dan Hongkong US$1,2 juta. Penurunan impor terbesar dari China yaitu US$2,0 juta dan kenaikan terbesar dari AS US$1,1 juta. Negara pemasok barang impor terbesar selama Januari-Juni 2023 adalah China sebesar US$22,6 juta.

"Tiga besar kelompok komoditas impor Juni 2023 yakni kain rajutan US$1,6 juta; lokomotif dan peralatan kereta api US$1,1 juta; dan filamen buatan US$0,7 juta. Penurunan impor golongan barang terbesar Juni 2023 dibandingkan Mei 2023 adalah kain rajutan US$1,0 juta," ungkap Herum.

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Juni 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya barang konsumsi turun 25,00 persen. Sementara bahan baku/penolong turun 26,47 persen. Sedangkan, barang modal mempunyai nilai sama. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X