Krjogja.com - Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, Indonesia memiliki total potensi penyimpanan Co2 hingga 400 Gigaton. Atas dasar itu, Indonesia memungkinkan untuk pusat Carbon Capture and Storage (CCS) atau pusat penangkap dan penyimpan karbon di Asia Tenggara.
“Misi Indonesia untuk mengembangkan teknologi CCS memiliki masa depan yang menjanjikan mengingat sumber daya alam yang melimpah untuk penyimpanan di seluruh negeri. Ada potensi (penyimpanan) CO2 hingga 400 Gigaton,” ungkap Nicke dalam acara International & Indonesia Carbon Capture and Storage (CCS) Forum di Hotel Mulia, Jakarta pada Senin (11/9/2023).
Pertamina sudah memiliki sejumlah inisiatif dekarbonisasi, salah satunya adalah mengubah aset kilang yang ada menjadi kilang yang hijau (green refinery) untuk mempercepat pemakaian bioenergi. Selain itu juga ada bisnis nol karbon melalui Pembangkit Listrik Panas Bumi dan pembangkit listrik tenaga air hingga penerapan CCUS.
Dirut Pertamina juga membeberkan tiga daerah yang berpotensi menjadi pusat CCS di Indonesia.
Lokasi CCS pertama adalah Asri Basin Saline Formation, yang berlokasi di Jawa Barat. Pertamina mencatat, Asri Basin Saline Formation mampu menyimpan 3 Gigaton CO2.
Kemudian kedua ada Kalimantan Timur (Tambora, Nilan, dan Saline Formation), yang diperkirakan bisa menyimpan total 270 juta ton CO2, dan ketiga Sumatera Barat (Libo Field dan Saline Menggala Formation) yang bisa menyimpan 100 juta ton CO2.
Sebelumnya, penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon, atau Carbon Capture Storage (CCS) jadi salah satu solusi mengatasi perubahan iklim global.
Indonesia dinilai memiliki formasi geologi yang dapat dimanfaatkan untuk menyimpan emisi karbon secara permanen melalui teknologi CCS. Sementara letak Indonesia yang strategis di Kawasan Asia Pasifik dapat menjadikan Indonesia menjadi regional CCS Hub. Tentunya posisi itu akan turut menarik investasi, membuka lapangan pekerjaan dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. (*)
Artikel Terkait
PGN dan Pertamina NRE Jajaki Kerjasama Bisnis Rendah Karbon
Masih Dinilai Kompetitif, Harga BBM Non Subsidi Pertamina Naik 1 September 2023