Di Tengah Maraknya E-Commerce, Orang Indonesia Masih Banyak Belanja Offline

Photo Author
- Rabu, 4 Oktober 2023 | 07:35 WIB
Ilustrasi belanja online. Sumber foto: unsplash.com/Mein Deal.
Ilustrasi belanja online. Sumber foto: unsplash.com/Mein Deal.


Krjogja.com - Jakarta - Meskipun dibantu pertumbuhan e-commerce yang pesat, UMKM masih menghadapi banyak tantangan dalam perkembangan bisnisnya. UMKM mencakup 99% bisnis di Indonesia dan menyumbang 61,9% terhadap total PDB Indonesia pada tahun 2022.

Namun banyak bisnis yang kesulitan bersaing dengan pemain besar karena faktor-faktor seperti terbatasnya inovasi, terbatasnya akses pasar, dan kesulitan dalam meningkatkan skala usaha. Hal tersebut berdasarkan laporan yang diluncurkan Katadata Insight Center dan Evermos.

Baca Juga: Gandeng Unpad, Bank Muamalat Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan

Laporan yang berjudul Beyond the Digital Frontier: Bagaimana Saluran Offline Memacu Kemajuan Merek Lokal menemukan bahwa saluran offline masih memiliki persepsi yang lebih positif di kalangan konsumen dibandingkan dengan saluran online, meskipun pada dekade terakhir ini e-commerce memberikan dampak besar pada perekonomian.

“Sektor e-commerce di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat selama satu dekade lalu, apalagi di tengah pandemi Covid-19, namun laporan ini menunjukkan bahwa e-commerce masih belum melampaui signifikansi ritel tradisional, terlihat dari hanya satu dari tiga masyarakat Indonesia yang aktif menggunakan e-commerce,” kata Co-Founder dan CEO, Evermos Ghufron Mustaqim dalam keterangan tertulis, Selasa (3/10/2023).

Baca Juga: SaaS membangun Ketahanan Bisnis

Laporan tersebut menyatakan, walaupun UMKM telah menerapkan upaya transformasi digital dan saluran distribusi online, kesulitan yang mereka hadapi saat berekspansi ke kota-kota kecil di Indonesia, yang merupakan rumah bagi sekitar 87% penduduk Indonesia masih belum terselesaikan.

“Laporan ini menunjukkan pola yang konsisten di antara merek-merek unggulan nasional: semakin besar suatu merek tumbuh, semakin besar pula kontribusi dari saluran offline. Meskipun saluran online penting untuk pertumbuhan di era digital, market leader adalah merek yang memiliki akar kuat di saluran offline,” kata Gundy Cahyadi, Direktur Riset Katadata Insight Centre.

Baca Juga: Ratusan UMKM Magelang Ikuti Edukasi Literasi Keuangan

“Merek-merek terkemuka yang diakui secara nasional menyadari pentingnya memiliki strategi connected commerce, sehingga memudahkan konsumen untuk berpindah antara saluran online dan offline secara terintegrasi. Oleh karena itu, merek-merek yang sedang naik daun tidak boleh mengabaikan manfaat saluran offline terhadap kinerja bisnis, mengingat dinamika pasar di Indonesia,” jelas Gundy.

Laporan ini juga berfungsi sebagai panduan bagi bisnis lokal untuk memahami metode yang telah terbukti dapat diterapkan sepanjang proses pertumbuhan mereka, dengan mengidentifikasi merek-merek lokal yang telah berhasil berkembang menjadi merek nasional dan menganalisis persamaan dan perbedaan dari merek-merek baru dan merek nasional.

Studi ini menghasilkan lima kesimpulan utama, antara lain, pertama, e-commerce, meskipun berdampak besar dan menjadi fokus perhatian dalam dekade terakhir, masih merupakan bagian kecil dari perekonomian Indonesia. Dua dari tiga masyarakat Indonesia bukan pengguna aktif e-commerce.

Kedua, konsumen pada umumnya lebih menyukai saluran offline dibandingkan saluran online, meskipun saluran online menawarkan pilihan harga yang lebih baik.

Masih rendahnya faktor kepercayaan membuat non-pengguna tidak tertarik berbelanja online. Di antara non-pengguna e-commerce, 85% enggan berbelanja online karena kekhawatiran terhadap kualitas produk yang dijual online; 79% khawatir barang tidak sampai dalam kondisi baik; dan 79% khawatir akan penipuan dalam transaksi online. (*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X