Astriany Jatuh Bangun Membangun Usaha Meubel Sampai Menguasai Eropa, Kini Membantu UMKM Bantul Berkembang

Photo Author
- Minggu, 21 Januari 2024 | 12:45 WIB
Astriany  (instagram Astriany))
Astriany (instagram Astriany))

Krjogja.com - BANTUL - Sekilas tak ada yang berbeda dari sosok perempuan bernama Astriany, warga Pucung Pendowoharjo, Sewon Bantul. Namun ternyata, ia memiliki cerita panjang dan luar biasa tentang perjuangan membangun usaha kerajinan dan meubel yang dilalui selama 25 tahun.

Astriany bersama sang suami, Ary Priyo Wasono memulai usaha kerajinan kayu pada tahun 1999 silam, sesaat setelah Reformasi Indonesia. Saat itu ia memilih area pasar di Pulau Bali, yang menjadi destinasi pariwisata internasional unggulan Indonesia.

Dari pasar Bali, lambat laun peluncuran produk kerajinan kayu berbentuk patung primitif mampu merambah ke pasar Australia, karena peran turis-turis asing asal Negeri Kanguru itu. Satu, dua, hingga ribuan pesanan rutin dikirimkan ke Australia yang membuat usaha kecilnya tumbuh berkembang.

"Tapi tahun 2002, saya jatuh setelah ada Bom Bali. Benar-benar terpuruk sampai akhirnya bangkit pelan-pelan. Sudah mulai bagus lagi, ada Bom Bali 2 pada tahun 2005. Mencoba mengembangkan lagi, eh gempa 2006 Bantul yang luar biasa. Saya sempat menyerah kemudian untuk meneruskan karya kerajinan kayu itu,” ungkapnya ketika berbincang, Sabtu (20/1/2024) malam.

Namun dasar mental pengusaha, rasa menyerah hanya bertahan singkat karena pada tahun yang sama, Astriany bersama suami kembali bergerak,kali ini di bidang meubel. Ia mencoba memproduksi meja kursi dengan karakter yang digemari pasar, hingga akhirnya berhasil memanfaatkan jejaring sebelumnya.

"Ternyata pesanan mulai datang bukan hanya dari lokal tapi luar negeri juga. Saat itu memang bantuan dari banyak pihak sangat besar, termasuk almarhum Pak Timbul Raharjo yang banyak membantu teman-teman di kampung saya ini. Lambat laun berkembang usaha kami," lanjut perempuan yang putranya baru saja lulus kedokteran di Moskow Rusia ini.

Dari keuletannya memasarkan produk, pesanan dari dalam dan luar negeri terus bermunculan dan membuat usahanya berkembang. Bahkan Astriany sampai saat ini sudah berpameran membawa produk meubelnya di seluruh benua di dunia.

"Februari saya mau ke Eropa lagi, pameran sekaligus menengok pembeli-pembeli saya di sana. Masih terus belajar juga, menangkap pangsa pasar luar negeri seperti apa agar produk kita juga berkembang lebih baik," sambungnya.

Saat ini Astriany sudah memiliki pabrik sendiri di Pajangan Bantul dengan 20 pengrajin yang bekerja di sana. Ia juga memiliki showroom khusus di Jalan Bantul untuk mendisplay produk-produk meubel unggulannya.

Tak puas dengan kesuksesan dirinya, ia kini berkeinginan memberikan bantuan lebih maksimal pada UMKM di Bantul yang memiliki potensi luar biasa. Astriany maju sebagai caleg DPRD Bantul dari PDI Perjuangan dengan misi yang diusungnya itu, untuk membantu UMKM.

“Saya dulu mendapat bantuan berkembang, sekarang saatnya saya membantu teman-teman UMKM lain di Bantul yang ingin berkembang. Caranya ya dengan masuk ke legislatif agar jembatan dan fasilitasinya lebih maksimal. Saya bisa mendorong kebijakan dan terjun langsung membantu,” tambahnya.

Beberapa hal menjadi perhatian Astriany di Kabupaten Bantul, seperti kesulitan UMKM dalam pemasaran produk, hingga kurangnya ruang pamer produk yang bisa dilirik banyak mata. Ia mengaku siap menularkan pengalaman 25 tahun berusaha hingga menembus pasar internasional pada masyarakat, bahkan siap membuat rumah karya yang bisa menampilkan beragam hasil UMKM di Bantul.

"UMKM ini satu penyumbang pendapatan tertinggi Kabupaten Bantul. Saya ingin menjembatani, memfasilitasi UMKM di Bantul baik itu kriya, kuliner, fashion bahkan dunia digital untuk berkembang. Saya tahu jejaring nasional dan internasional, legalitas, pendanaan, pelatihan desain dan pameran pemasaran digital juga. Mudah-mudahan saya bisa membantu banyak hal untuk UMKM khususnya di Bantul yabg pergerakan perempuan," pungkas dia. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X