Krjogja.com - Jakarta - Seorang eksekutif terkemuka Boeing telah meminta maaf atas masalah yang muncul akibat penutup pintu lepas pada penerbangan Alaska Airlines di tengah penerbangan.
Dikutip dari Channel News Asia, Minggu (28/1/2024), komentar CEO unit pesawat komersial Boeing, Stan Deal muncul tiga minggu setelah penutup pintu pada penerbangan Alaska Air copot di udara. Kejadian itu yang telah mendorong pengawasan ketat pada produsen pesawat tersebut dan memaksa penghentian produksi serta 171 pesawat diperiksa untuk keselamatan.
Alaska Air, pemakai utama model tersebut mulai mengembalikan pesawat MAX 9 untuk beroperasi pada Jumat, 26 Januari 2024. Kemudian disusul United Airlines pada Sabtu, 27 Januari 2024.
"Fokus jangka panjang kami adalah meningkatkan kualitas sehingga kami dapat memperoleh kembali kepercayaan pelanggan, regulator, dan masyarakat,” tulis Boeing dalam catatannya kepada staf.
"Terus terang, kami telah mengecewakan mereka. Kami sangat menyesal,” tulis Boeing.
Adapun United Airlines yang armadanya berjumlah 79 pesawat MAX merupakan yang terbesar di dunia memakai model itu untuk penerbangan Sabtu pagi dari Newark, New Jersey ke Las Vegas, Nevada dengan 181 penumpang dan awak di dalamnya. Perseroan menyebutkan, penerbangan lain akan menyusul. “MAX 9 menyumbang sekitar 8 persen dari kapasitas United pada trimester pertama,” tutur CEO Scott Kirby.
Analis menuturkan, gangguan terkait MAX 9 dapat merugikan maskapai jutaan dolar Amerika Serikat. Boeing menyebutkan, dalam beberapa minggu sejak insiden Alaska Airlines, beberapa langkah telah diambil untuk memperkuat jaminan dan kontrol kualitas. (*)